Lima sastrawan dianugerahi penghargaan FSIN Award bekerjasama dengan Kalla Group, yaitu Taufiq Ismail untuk Lifetime Achievement dan sastrawan muda S. Gege Mappangewa asal Makassar, atas produktivitas dan pencapaiannya menjadi juara penulisan karya sastra tingkat nasional, hampir setiap tahun. Selain itu FSIN Award juga diberikan kepada tiga orang lainnya yang dianggap memiliki kontribusi signifikan terhadap perkembangan sastra Islam Indonesia baik dari segi karya, maupun gerakan. Mereka adalah Habiburrahman ElShirazy, Helvy Tiana Rosa dan Sinta Yudisia.
Sebelumnya, enam buku diluncurkan pada pembukaan perhelatan akbar Festival Sastra Islam Nasional 2015 di Makassar, yaitu Ayat-Ayat Cinta 2 (Habiburrahman ElShirazy), Metamorfosis Kura Kura (Edi Sutarto), Yang Paling Sulit Dimengerti Adalah Perempuan (Fitrawan Umar), Sepotong Rembulan (FLP Makassar) dan Spiritual Mindset Professional Action (Syamril). Selain peluncuran buku, ragam acara lain juga digelar yaitu: Seminar Kesusastraan, Lomba Cipta Puisi & Cerpen Tingkat Nasional, Talkshow, Diskusi Sastra, Workshop Menulis, Diskusi Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP), Pentas Teater, Monolog & Puisi, dan lain-lain.
Festival yang diadakan 16-19 Desember ini dibuka oleh Rektor UIM: Dr. Andi Majda dan dihadiri oleh ratusan sastrawan dan peminat sastra. Para sastrawan & penulis nasional yang mengisi acara antara lain: Taufiq Ismail, Habiburrahman El Shirazy, Helvy Tiana Rosa, Sinta Yudisia, Salim A. Fillah, S. Gege Mappangewa, Muthmainnah, Rahmadiyanti Rusdi, Ust. Ahmad AlHabsyi, Edi Sutarto, hingga penulis yang juga guru teladan tingkat nasional: Baharuddin Iskandar, dan masih banyak lagi.
Festival yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini diinisiasi oleh Forum Lingkar Pena Sulawesi Selatan bekerjasama dengan berbagai universitas di Makassar antara lain: Universitas Islam Makassar, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar serta Sekolah Islam Athirah. Fitrawan Umar selaku ketua Panitia mengatakan bahwa antusias para penulis, terutama kalangan muda sangat terlihat. Meski setiap hari Makassar terus dirundung hujan sejak pagi hingga malam, berbagai acara yang digelar tak pernah sepi.
Sementara itu ribuan karya dari seluruh penjuru Indonesia meramaikan Lomba Cipta Puisi dan Cerpen FSIN berhadiah jutaan rupiah. Untuk puisi pemenangnya adalah: “Hikayat Nafitri”, karya Muhammad Badrun (Banyumas), “Perjalanan Hara”, karya Wisnu Bagas. (Jombang) dan “Yang Berjalan di Tepi Pagi”, karya Budi Saputra (Batam). Pemenang Lomba Cerpen secara berurutan yaitu “Pukat”, karya Elia Tanjung (Medan), “Keranda Puang” karya Andi Batara Al-Isra (Makassar) dan “Kota Agats” karya Latif Fiyanto (Sumenep).
Malam penutupan acara dihadiri Wakil Walikota Makassar: Dr. Syamsu Rizal yang turut membaca puisi bersama beberapa penyair Sulawesi Selatan. Acara juga dimeriahkan “Kelompok Teater Dkk” membawakan lakon “Mencari Senyuman” karya Helvy Tiana Rosa dengan sutradara Prusdiyanto. Ini disamping ragam pagelaran lain yang tak kalah menarik, dipandu MC dari group pantun terkenal Makassar “Indok dan Ambo.”
“Insya Allah Forum Lingkar Pena juga akan mengadakan Festival Sastra Islam Sedunia sebagai lanjutan dari Festival Sastra Islam Nasional! Mohon doa,” ujar Fitrawan Umar saat menutup acara.
Alhamdulillah, barakallah untuk mbak Helvy dan sastrawan Islami semuanya yah. Selamat berdakwah lewat sastra
Pingback: Moments Worth Noting in 2015!