Setelah lama dinanti, film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) yang diangkat dari karya legendaris Helvy Tiana Rosa, akhirnya akan tayang serentak di bioskop mulai 21 Januari 2016!
Film yang diproduseri penulis bukunya tersebut melakukan banyak terobosan baru. dengan Gerakan “Patungan Bikin Film” dari para pembacanya di 120 kota dengan motto: “Ini film kita. Kita yang modalin, kita yang buat, dunia yang nonton!”
“Karena ini film untuk perubahan, kami berharap banyak yang akan menonton KMGP dan terinspirasi untuk berubah lebih baik. Kami juga ingin sebanyak mungkin kalangan tak mampu, anak-anak yatim dan remaja dhuafa bisa menonton film ini. Itu bisa kita capai dengan Program “Sedekah Tiket”. Perorangan, instansi atau lembaga manapun bisa booking satu studio atau lebih untuk sekali atau beberapa pertunjukan. 1 studio biasanya 300 kursi. Kita tebar inspirasi, berbagi kebahagiaan,” ajak Helvy. “Menarik misalnya “menyatukan” anak-anak/ remaja boarding school dari kalangan berada dengan kalangan dhuafa atau anak-anak panti asuhan. Mereka nobar, interaksi, bahkan bisa diskusi bareng usai nonton. “Ini akan menjadi kebersamaan yg indah,” tambahnya.
Menurut Hamas Syahid, pemeran utama film ini yang juga seorang penghapal Al Qur’an, KMGP merupakan film reliji yang ‘anak muda banget’. “KMGP ingin mengatakan bahwa siapa pun bila mau bisa berubah jadi lebih baik. KMGP ingin menggugah kepedulian pada sesama, termasuk menyampaikan pesan anti korupsi. Semua dikemas seolah ringan ala anak muda, fun namun berkualitas,” tutur Hamas. Menariknya, Hamas sudah membaca buku ini saat kelas 1 SMP. “Saya nangis bacanya. Saya hanya satu dari sekian banyak orang yang berubah melalui perantara buku ini.”
KMGP berkisah tentang dua kakak beradik yang sangat akrab. Suatu hari sang kakak yang dipanggil “Mas Gagah” memutuskan untuk berubah. Gita, sang adik yang sangat tomboy, tak bisa menerima perubahan tersebut dan berupaya mengembalikan Mas Gagah seperti dulu. Karena tak berhasil, ia pun mulai memusuhi kakaknya tersebut. Konflik di antara mereka pun semakin memuncak. Di sisi lain, muncul tokoh Yudi, seorang “anak jalanan” yang senang melakukan “dakwah on the street” tanpa meminta imbalan serta selalu paling dulu menolong mereka yang terkena musibah. Juga Nadia, muslimah cantik dan cerdas yang justru mengenakan jilbab saat kuliah di Amerika. Muncul pula tokoh tiga preman yang kemudian justru bahu membahu bersama Mas Gagah untuk membangun “Rumah Cinta” bagi anak-anak dhuafa, dan mengubah sekitar mereka menjadi lingkungan yang lebih baik. Lalu apakah Gita akan kembali dekat dengan Mas Gagah? Mungkinkah Gita berubah? Dan saat itu terjadi,terlambatkah Gita?
Disutradarai Firman Syah dan ditulis skenarionya oleh Fredy Aryanto, KMGP menampilkan empat pemeran utama baru: Hamas Syahid, Aquino Umar, Masaji dan Izzah Ajrina. KMGP juga didukung oleh 30 bintang papan atas Indonesia, antara lain Wulan Guritno, Mathias Muchus, Epi Kusnandar, Shireen Sungkar, Ali Syakieb, Mentari de Marelle, Irfan Hakim, Nungki Kusumastuti, dan masih banyak lagi. Soundtrack film ini “Rabbana”, dibawakan oleh Indah Nevertari, diiringi Czech Symphony Orchestra asal Praha, dengan penata musik Dwiki Dharmawan.
Film yang mengambil lokasi syuting di Jakarta dan Ternate ini diproduksi PT Indobroadcast bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap. Film KMGP juga didukung Wardah, Telkomsel serta Bulan Sabit Merah Indonesia. Lebih dari 50% keuntungan bersih film ini akan disumbangkan untuk dana kemanusiaan.
Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) The Movie tayang mulai 21 Januari 2016 di bioskop-bioskop kesayangan Anda. Buktikan dukungan kita dengan menonton beramai-ramai di hari-hari awal pemutarannya. (Acha)
semoga saya bisa nonton filemnya ya
Saya sentiasa menyokong bunda dari jauh…
Salam chenta buat KMGP dari Malaysia.
Saya menyokong segala usaha bunda…
Salam chenta buat KMGP dari Malaysia…=)
Senang akhirnya bisa menonton film KMGP ini bunda 🙂
ditunggu lanjutannya ya…