Agar Anak Selalu ‘Lapar’ Buku (Kiat Praktis Meningkatkan Minat Baca Anak)

“Mau main?”

Cuma geleng.
Kecuali….”Mau buku?”
Pasti langsung berbinar dan ngangguk😃😃

“Gimana ya, Vy. Susah banget nyuruh anak-anak kami baca. Bagaimana caranya agar mereka gemar membaca?” tanya kawan-kawan saya.

Namun betapa susah meminta anak saya berhenti baca sejenak, meski di tempat umum paling ramai sekalipun. Kadang sekali jalan ke mall, 2-3 buku tamat, tergantung ketebalan. Ia bahkan tak terganggu dengan segala kebisingan.

“Nadya, baca itu juga harus dinikmati,” tegur saya.

“Lapar, Buuuun! Lapar bukuuu!” jawabnya sambil tersenyum lebar sekali.

Bagaimana pun love u soooooo much, Nadya! Selamat berpetualang dalam buku2 itu. Jangan lupa untuk bahagia selalu!

Oh ya, tentang pertanyaan di atas, berikut kiat  membangkitkan minat baca anak:

CARA MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK

1. Mulai dengan orangtua membaca. Orangtua adalah teladan utama anak-anaknya. Sukar berharap anak gemar membaca, bila orangtuanya sendiri tidak menunjukkan minat baca.
2. Sejak kecil, ‘kepung’ kamarnya dengan buku (atau gambar-gambar buku dan semacamnya). Saya ‘mengepung anak-anak saya buku sejak mereka pulang ke rumah usai saya melahirkan mereka. Kita bisa menempel hiasan-hiasan berbentuk buku, lukisan buku atau buku-buku dari kardus/ kain yang kita buat sendiri. Beri pemandangan yang membuat mereka akrab dengan buku.
3. Bacakan buku untuk anak setiap hari (jadikan kebiasaan).
4. Bacakan dengan ekspresif, bukan sekadarnya.
5. Tunjukkan di depan mereka bahwa membaca itu kegiatan yang sangat menyenangkan dan nikmat. Buang kerutan dan cemberut di wajah Anda saat sedang membaca. Tunjukkan wajah bahagia, bahkan saat Anda membaca buku dalam hati 😀
6. Usahakan buku mudah dilihat dan dijangkau oleh anak
7. Perkenalkan anak pada bacaan-bacaan yg ada di sekitar yang mungkin tidak selalu berbentuk buku
8. Bila mungkin dan terjangkau, ajak anak ke tempat -tempat yang ada dalam buku
9. Ceritakan kisah-kisah inspiratif tentang kesuksesan tokoh-tokoh nasional/dunia  yang suka membaca sejak kecil.
10. Integrasikan dengan kegiatan mendongeng. Dongengkan anak cerita dari buku tertentu dan gantung endingnya. Biarkan mereka penasaran, lalu segera ingin membaca bukunya.
11. Sempatkan waktu untuk membaca bersama. Jadikan hal ini salah satu kegiatan harian, mingguan atau bulanan keluarga
12. Beri kesempatan mengarang bebas
13. Libatkan seluruh anggota keluarga
14. Ajak anak bereksperimen, mempraktekkan hal-hal menarik yang ada dalam buku.
15. Buat perpustakaan sederhana di rumah
16. Pengajaran yang mengacu pada ‘real life context’, dalam aktivitas keseharian : membuat daftar belanja, masak dengan membaca resep, mencari info acara tv lewat koran, menulis surat, dll. Anak-anak akan melihat bahwa membaca dan menulis adalah bagian dari kehidupan sehari-hari
17. Hargai buku, berikan sebagai hadiah, sebelum hadiah-hadiah lainnya
18. Kemana pun bila mungkin, selalu bersama buku
19. Memanfaatkan lingkungan rumah yg banyak menggunakan tulisan. Ini dapat menarik minat anak untuk membaca.
20. Menghidupkan kebiasaan tiap anggota keluarga membuat resensi buku sederhana (meski hanya selembar, bahkan setengah halaman) usai membaca sebuah buku. Dengan demikian kita mulai melatihnya ‘mengikat ilmu’ dengan menuliskan dan selanjutnya menumbuhkan serta mengembangkan bakat dan minat menulis mereka.
21. Minta anak membaca buku yang (akan) difilmkan, lalu ajak ia menonton. Diskusikan imajinasi mereka dengan visualisasi film. Ini jadi keseruan tersendiri sekaligus bukti bahwa imajinasi kita saat membaca begitu hidup dan tak terbatas, melebihi visualisasi film manapun 🙂

Semoga kiat-kita di atas berguna, sukses membuat anak-anak kita keranjingan membaca serta selalu “lapar buku”, meski tak perlu harus seperti Nadya 😀

Keterangan Foto: semua gambar Nadya, balita hingga kini  9 thn.