Tamparan berkali-kali dari lelaki itu membuat tubuh Sih terhuyung-huyung. Perempuan itu jatuh terduduk di sudut kamar, setelah pelipisnya terbentur ujung lemari kayu yang lancip. Darah menetes dari sana, juga dari bibirnya yang seakan pecah.
Tamparan berkali-kali dari lelaki itu membuat tubuh Sih terhuyung-huyung. Perempuan itu jatuh terduduk di sudut kamar, setelah pelipisnya terbentur ujung lemari kayu yang lancip. Darah menetes dari sana, juga dari bibirnya yang seakan pecah.