Buat Kamu yang Tak Merasa Cantik

Kamu cantik!

Saya cantik nggak sih?
Dulu saya pasti akan bilang: saya tidak cantik, saya mungkin bukan perempuan yang akan dilirik pria manapun.

Secara fisik kulit saya terlalu sawo matang kalau tidak bisa dibilang hitam, hidung saya terlalu besar, badan saya gemuk, tidak banyak pilihan pakaian untuk saya, belum lagi gigi yang tidak serapi orang lain.
Dari segi kepintaran, ya standar-lah. Tidak terlalu pintar, meski sudah pasti tidak bodoh. Dari segi harta, saya ini orang yang sederhana.

Setiap berjalan dengan perempuan mana pun, ialah yang akan dilirik, dan saya yang diabaikan. Kecuali bila saya diberi kesempatan bicara, barulah orang mulai memperhatikan saya. Ketika saya bergabung di teater, maka saya adalah orang yang paling sering mendapat peran yang aneh. Kalau ada peran untuk saya, yaa nggak jauh-jauh dari Mbok Emban hahaha.

Hanya saja, karena saya senang berteman dan selalu bersikap baik pada teman saya yang manapun, saya menjadi populer di kalangan teman-teman di masa sekolah dulu. Mereka juga memperhatikan saya karena saya mencukupi kebutuhan sekolah saya dengan menulis, sesuatu yang pada saat itu mungkin mereka anggap hebat.

Lantas, di mana titik balik itu? Ketika saya pertama kali memakai jilbab tahun 1988! Kehidupan saya berubah 180 derajat, termasuk pandangan saya mengenai kecantikan.

Tiba-tiba saya tak lagi ingin terpenjara oleh fisik sendiri. Menjaga kebersihan dan keindahan itu sesuatu yang bagus. Tapi membuat diri ini harus putih, berbadan ala gitar spanyol dan tergantung pada make up yang selalu mengoreksi wajah sejati kita, lalu suntik botox, operasi plastik ini itu, susuk….ow…tunggu dulu!

“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk.” (QS At Tiin: 4).

Mahasuci Allah yang telah menciptakan setiap orang menjadi pribadi yang unik dan berpotensi dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Fii ahsani taqwiim. Nah bagaimana fii ahsani taqwiim-nya saya? Ya, kulit yang hitam ini (alhamdulillah), hidung yang besar (alhamdulillah, saya menghirup oksigen jauh lebih banyak dari yang lain! :)). Dan semua bentuk saya, dari ujung rambut hingga ujung kaki! Masya Allah…betapa saya syukuri. Inilah “fii ahsani taqwiim” saya! Sebaik-baik bentuk saya!

Lalu…
Ah, bagi saya, kecantikan pada menjadi kata yang tak lagi rumit. It’s so simple…, ketika kita makin dekat pada Allah, maka kita akan semakin cantik. Iman dan amal adalah resep cantik yang tak bisa ditawar. Wudhu dan senyuman bahkan menjadi obat anti aging paling top, yang takkan tergantikan. Selanjutnya ya tetap berusaha untuk lebih enak dilihat, misalnya selalu menjaga kebersihan wajah dan tubuh, menjaga keindahan dengan baju yang selaras, enak dilihat, dan semacamnya. Percayalah pada Allah, sebelum percaya pada diri sendiri!
Dan cantik di mata Allah? Bukankah itu tujuan utama para perempuan sejati?

Saya ingat ketika suami saya dulu datang melamar, “Saya memilih kamu karena karaktermu yang sangat kuat. Perempuan yang cantik, pintar, dan baik itu sangat banyak, tapi sedikit yang memiliki karakter kuat!” (Waaaah diingat terus kalimat ajaib ini! Hehehe…).

“Kamu baik dan tulus banget, Vy,” ini kata kawan-kawan saya suatu ketika dengan mata kaca. Beberapa diantaranya memeluk saya dengan erat, “Terimakasih sudah menjadi sahabat terbaikku.”

Subhanallah. Mereka bilang saya tulus? Alhamdulillah. Semoga demikian ya Rabb, sebab saya percaya bahwa ketulusan adalah bahasa kecantikan yang paling sempurna bagi seorang wanita.

Jadi?
Mari banyak bersyukur, jadikan ahlak mulia sebagai pakaian utama, dan jangan lupa: berprestasilah!
Maka insya Allah meski tanpa polesan apapun, kita akan semakin cantik dan bersinar!
Sukses ya, Cantik!

(Helvy Tiana Rosa)

26 Comments

Filed under Jurnal, Karya, Lainlain, Sketsa

26 responses to “Buat Kamu yang Tak Merasa Cantik

  1. hehhe sempat ga merasa cantik juga bunda, waktu aku sd. alhamdulillah pas smp, bisa yakin smart brain and good heart is more than just a pretty face πŸ™‚

  2. umisholikhah

    ijin repost bunda πŸ™‚

  3. Sudah terjadi pada saya,,dan akan saya ajarkan pada dua anak gadis saya.
    Terima kasih, Bunda. Kini saya tahu caranya πŸ™‚

  4. tulisan ini menjadi salah satu penyemangat di hari jumat penuh berkah ini..ijin repost ya mba πŸ™‚

  5. Sepertinya masih banyak orang yang mengartikan cantik, ya mentok di fisik. Thanks for the inspiration πŸ™‚

  6. umisholikhah

    Reblogged this on Umi Sholikhah and commented:
    “kecantikan pada menjadi kata yang tak lagi rumit. It’s so simple…, ketika kita makin dekat pada Allah, maka kita akan semakin cantik. Iman dan amal adalah resep cantik yang tak bisa ditawar. Wudhu dan senyuman bahkan menjadi obat anti aging paling top, yang takkan tergantikan.”

  7. Terimakasih inspirasinya mb, karena saya adalah salah satu wanita yg merasa tidak cantik dan tidak pintar. Tapi semakin bertambah umur, saya semakin menyadari bahwa cantik tidaknya seseorang tidak hanya didasari kedua hal tersebut saja. Dan selaku bersyukur Allah memberi saya sahabat2 yang luar biasa hebat karena mereka selalu mengajari saya untuk bersyukur atas karuniaNya. πŸ™‚

    Izin zhare juga ya mba,,,nuwun πŸ˜‰

  8. Assalamualaikum, Bun..
    Terima kasih sudah menginspirasi πŸ™‚
    Salam kenal,
    Ranty

  9. Assalamu’alaikum…
    MasyaAllah bunda helvy luar biasa,
    terimakasih insipirasinya yang menambah motivasi setiap wanita khususnya saya untuk tampil percaya diri, bersyukur dg nikmat Allah… πŸ™‚

  10. Sely Kurnia

    Saya berumur 18tahun bunda, sampai sekarang saya masih belum pede dengan penampilan saya 😦 😦 mohon motivasinya bunda

    • Dear Sely, tak ada yang lebih memotivasi diri selain percaya pada Allah sebelum kamu mempercayai apapun di dunia ini termasuk dirimu sendiri. Semoga tulisan ini bisa menambah semangatmu untuk menyadari tak ada ciptaanNya yang tak indah dan sia sia. Luv!

  11. Nurul Fauziyah

    Sesuai banget sama perasaanku bunda, kadang merasa gak pede. Makasih bun inspirasinya .. Izin share πŸ™‚

    • aih aina

      Masyaallah.. saya sdh membacanya berkali2, dr jaman blog bunda helvi gg dlu, dan sampk skrg pun, dibaca berkali kali pun, saya masih suka

  12. Setuju bgt. Makanya suka bingung jg klo liat temen2 pd heboh makeup sana makeup sini… πŸ™‚

  13. Khairun nisa

    Bunda, saya umur 18th , saya suka minder’an orang nya, suka gak PD juga sama penampilan 😦 Mohon masukkan nya bunda . terimakasih ❀

  14. Subhanallah… Awalnya aku juga ngerasain apa yang Bunda rasain. Tapi setelah baca tulisan ini aku makin yakin, kalau cantik bukan sekedar standar putih-mulus-langsing. :)) Terima kasih, Bunda πŸ™‚

  15. MasyaAllah makasih banget bundaaa… benar benar couraging. aku selalu merasa tidak cantik, terlalu gemuk, tidak tinggi. terimakasih sudah mengingatkan tentang ‘cantik’ yang sebenarnya. lagi. :))

  16. roayati

    Pengen ikuti terus cerita dari blog mba helvy gmn caranya?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s