:Suamiku
Kau, tahu, yang dulu selalu mengikuti kemana perempuan itu pergi? Namanya nestapa. Seperti gerimis menjelma jarum-jarum patah, masuk ke kaki dan hatinya. Tapi kau mungkin tahu, perempuan itu telah memutuskan untuk tersenyum sepanjang usia, hingga kelak kembali. Dan senyumnya menjadi abadi ketika untuk pertama kau memandangnya dari jendela hidupmu. Kau ambil tangannya dan kau letakkan di jantungmu. Ini aku. Apakah kau mau berlayar?
Tiba-tiba semesta menarikan tarian yang tak pernah dilihat perempuan itu. Dari matamu jatuh sepotong bintang, masuk di kedalaman rindunya. Ia merasa menemukan cinta bernama: engkau. Dan kau tahu, sejak itu ia lupa, seperti apakah nestapa yang mungkin tumbuh dari dalam dirinya? Ia hanya ingin berlayar bersamamu.
Setiap hari, tak pagi tak siang tak malam, dari matamu selalu jatuh sepotong bintang. Dan alam tak pernah berhenti menari. Laut berseri. Perempuan itu mengumpulkan semua bintang di hatinya yang semakin cerlang.
Lalu musim berlari. Tiba-tiba perempuan itu melahirkan seorang lelaki kecil yang selalu mencari jalan kupu-kupu. Perlu beberapa jeda, hingga hadir juga seorang gadis mungil yang seluruh hidupnya bernama gembira. Itulah sukma kalian. Ah, kau tahu, perempuan itu sadar, bersamamu ia menapak jalan bintang, cinta, senyuman dan mungkin juga kupu-kupu.
Ia ingin selalu bersamamu, di mana pun, bahkan lebih dari selamanya. Apakah kau tahu?
(Helvy Tiana Rosa, Depok, Januari 2008)
Kerennya, penuh cinta Mba.