Ganti Parfum, Yuk!

img1476316716195

GANTI PARFUM, YUK! (Cerita Wangi)

“Bunda mau ganti minyak wangi?” tanya Mas Tomi, suami saya seolah tak percaya, sembari menyibak koran yang sedang dibacanya.

“Nanti wanginya nggak seperti Bunda lagi dong,” sambung Faiz, anak kami yang tiba-tiba sudah berada di samping saya.

Ya, selama 20 tahun lebih bersama mereka, saya hanya memakai dua macam parfum yang seakan identik dengan diri saya. Pertama, produk asal Inggris yang banyak dijual di mall dengan harga relatif mahal. Yang kedua, produk asal Amerika yang namanya mengingatkan saya pada nama salah satu partai di sana . Untuk bisa membelinya harus ke Amerika atau Filipina. Belum lama ini saya lihat dijual juga di mall terkemuka. Harganya? Makin selangit!

“Kenapa, Bun?” tanya Mas Tom. “Parfumnya kan sudah menyatu dengan keringat bunda. Aromanya aku suka,”katanya. “Lagi pula kamu sangat fanatik dengan parfum merk itu.”

“Hijrah, Mas,” saya tersenyum.

“Hijrah?” Faiz tertawa. “Berarti menuju sesuatu yang lebih baik nih,” ia nyengir.

“Iya. Bunda mencari parfum yang berkualitas: aromanya soft, sehat dan nyaman dipakai. Kamu tahu kan bunda gampang iritasi dan alergi? Jadi pasti bunda tidak akan bisa pakai parfum refill atau KW,” saya menarik napas sebentar, lalu meneruskan, “Yang bikin seram, ternyata banyak parfum beredar di pasaran menggunakan lemak hewani dalam proses pembuatannya, termasuk lemak babi. Ada juga yang menggunakan urin hewan. Alkoholnya pun methanol. Itu lho, jenis alkohol yang dipakai buat mencuci alat-alat kesehatan di rumah sakit! Belum lagi zat aditif untuk pengawet. Hiiiii,” saya bergidik.

Mas Tomi dan Faiz saling berpandangan.

Parfum lama enak sih, tapi nggak enak di kantong, begitu juga yang banyak beredar di mall,” kali ini saya yang nyengir. “Bayangkan kita membayar mahal untuk sebotol minyak wangi yang ternyata kualitasnya cuma Eu De Cologne (EDC) atau Eu De Toilette (EDT)!”

“Iya, mahal, Bun!” kata Faiz.

FM group
“Bunda tidak mau lagi pakai parfum mahal. Apalagi sekarang saat makin banyak orang di negeri kita yang susah,” tiba-tiba suara saya tercekat di kerongkongan.

“Terus solusinya?” Suara Mas Tomi dan Faiz ingin tahu.

Setengah berlari saya menuju ke kamar dan mengeluarkan sebotol minyak wangi dan beberapa brosur. “Ini parfum original import tapi organic, made in Europe. Tepatnya Polandia! Semua bahannya terdiri dari tanam-tanaman dan kayu-kayuan. Sudah ada sertifikat BPOM. Aman bahkan untuk kulit paling sensitif sekalipun. Kualitas yang masuk ke Indonesia hanya Eu De Perfume (EDP) dan Perfume!” ujar saya semangat. ”

Suami dan anak saya saling berpandangan. “Aromanya? Harganya?”

Saya tertawa lagi dan menjelaskan pada mereka bahwa ada 150 aroma! “Setiap orang akan menemukan aroma favoritnya!” kata saya ceria. “Dan harganya sangat terjangkau! Sampai dengan 70% harga parfum branded di mall! Mulai 218 ribu perak. Kalau member masih diskon 30% lho!”

“Original?” Mas Tom mengerutkan kening. “Kok murah? Setahuku parfum branded kualitas EDP di mall sudah 800 ribu ke atas. Perfum rata-rata sudah 1,5  juta ke atas perbotolnya.”

“Iya, murah soalnya langsung dari Pabrik, Mas! Tidak melalui jalur distribusi yang panjang, tidak bayar iklan di koran, majalah dan televisi, tidak bayar counter di mall dan para SPG-nya, tidak bayar selebriti yang jadi modelnya…,” sambung saya. “Nah ini aromanya!” saya semprot dua kali di titik nadi tangan saya.

“Hmmm. Soft, …harum, berkarakter, keren, bunda banget!” kata suami saya. “Boleh, aku suka.”

“Karena tidak mahal, bisa ganti-ganti aroma lain yang juga keren-keren,” ujar saya riang.

“Boleh deh aku mau coba juga,” kata Mas Tom.

“Aku mau ikut bisnisnya mas! Aku mau ajak teman-temanku biar sehat dan hemat. Kalau mereka bergabung, aku bisa dapat penghasilan tambahan!”

“Oh ada bisnisnya juga?” Mas Tomi tersenyum.

“Ya, nama perusahaannya FM Group. Sudah ada di lebih dari 50 negara di dunia, tapi baru empat tahun di Indonesia. Tahu nggak parfumnya paling laris terjual dimana?”

“Indonesia?” tebak suami saya.

“Italia, Perancis dan Inggris!” Saya mengedipkan mata, bergegas masuk ke ruang kerja.

natural

Saya buka kembali brosur, katalog serta buku panduan yang saya dapat tentang parfum dan bisnis parfum tersebut. Saya bersyukur bisa bergabung dan sangat berterimakasih pada orang yang mengajak saya mencoba produk dan bisnis ini.

Tiba-tiba terdengar suara Faiz setengah merayu, dari balik pintu, “Jangan lupa, belikan aku dong, Bunda. Aku mau ganti parfum juga! Kalau bisa mau ikut bisnisnya juga, Bun. Nanti Faiz tawarkan pada bapak ibu nya teman teman Faiz.”

“Aku jugaaaa!” teriak Nadya, anak saya (9 tahun), yang baru pulang dari bermain.

Lalu sayup-sayup suara Mas Tomi dan Faiz, “Nggak nyangka ya, Bunda mau jualan parfum. Ah, ini pasti parfum istimewa. Ayah dukung 1000%!”


Untuk bergabung dan keterangan lebih lanjut bisa hubungi saya ya 🙂
Helvy Tiana Rosa
Distributor ID 133019869
WA 087781084770.

BB: D2918BA1

Follow juga instagram: @sahabatwangi ya.

Ini pilihan join paket bisnisnya:

jp-apr-2016fmdong

Leave a comment

Filed under Cerita Wangi, Jurnal, Sahabat Wangi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s