Jika tak ada perubahan, film drama remaja dan keluarga: Duka Sedalam Cinta (DSC) dari KMGP Pictures akan tayang mulai 19 Oktober 2017. Film ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP), namun menariknya bisa ditonton sebagai film yang mandiri.
“Meski belum melihat film KMGP, penonton tetap bisa menikmati cerita DSC secara utuh,” papar Firman Syah, sutradara film DSC yang sebelumnya juga menyutradarai KMGP.
Sejumlah artis membintangi film yang diangkat dari karya Helvy Tiana Rosa ini, antara lain empat pemain muda: Hamas Syahid, Aquino Umar, Masaji Wijayanto, dan Izzah Ajrina. Mereka didukung oleh para bintang senior seperti Wulan Guritno, Epy Kusnandar, Mathias Muchus, Ali Syakieb, Abdurrahim Arsyad, novelis Asma Nadia hingga ustadz muda kondang Salim A. Fillah.
Skenario ditulis oleh Fredy Aryanto, DOP film ini adalah Monodzky dan musik film ditata apik secara orkestra oleh: Dwiki Dharmawan.
Sinopsis
Gagah (Hamas Syahid) pemuda tampan, cerdas dan idola para gadis, mengalami kecelakaan di suatu daerah di Maluku Utara. Ia ditolong oleh Yudi (Masaji Wijayanto) dan abangnya, Kyai Ghufron (Salim A. Fillah). Gagah tinggal di pesantren milik kyai tersebut serta belajar banyak tentang Islam.
Saat pulang dari Maluku Utara, Gagah berubah. Mama (Wulan Guritno) dan adiknya, Gita (Aquino Umar) sukar menerima perubahan itu. Gita malah memusuhi Gagah.
Berbagai peristiwa terjadi. Gita menolong Yudi yang terluka saat melerai tawuran di atas bus kota. Gita juga berkenalan dengan Nadia (Izzah Ajrina) dan ibunya (Asma Nadia), yang baru kembali dari Amerika.
Sementara itu Gagah berusaha terus berbaikan dengan Gita. Gagah yang menjadi relawan Rumah Cinta untuk pendidikan anak dhuafa di pinggiran Jakarta, bersama 3 preman insyaf (Epi Kusnandar, Abdur, M. Bagya)– menyiapkan sebuah rencana yang bisa mengubah segalanya. Namun sesuatu terjadi, membuat Gagah, Gita, Yudi dan Nadia bertemu dalam jalinan takdir yang membawa mereka pada duka sedalam cinta, dan sebuah pertemuan tak terduga di Halmahera Selatan.
Lokasi Shooting Film yang Sangat Indah
Film ini juga mengambil latar berbagai tempat di Maluku Utara, termasuk di Ternate dan beberapa wilayah Halmahera Selatan. Salah satunya adalah Pulau Widi yang eksotis.
“Pertama kami naik pesawat terbang ke Ternate, lalu 40 menit perjalanan Ternate ke Labuha Halmahera Selatan dengan pesawat kecil. Lalu kami naik kapal laut 5 jam dari Labuha ke Pulau Widi,” papar Aquino Umar yang biasa dipanggil Noy. “Seru banget. Ini pertama kali buat aku pergi ke pulau tak berpenghuni. Pulaunya cantiiiiiiiik banget!” katanya ekspresif. “Bukan hanya Pulau Widi, tapi semua lokasi shooting di Halmahera Selatan itu luar biasa indah,” tambahnya.
“Masyarakat di sini juga ramah. Kami belajar tentang kearifan lokal HalSel. Di film bahkan ada adegan saya bersama para pengrajin batu bacan di Doko, desa penghasil batu bacan paling terkenal,” cerita Masaji.
“Ya, Ternate indah, dan Halmahera Selatan indahnya bikin tercengang,” komentar Hamas Syahid. “Widi dan banyak daerah Halmahera Selatan bisa menjadi salah satu lokasi wisata favorit. Kami dukung HalSel sebagai salah satu wilayah terdepan untuk pengembangan wisata halal,” ujar aktor penghafal Al Quran itu sambil mengacungkan kedua jempolnya.
Menurut Helvy Tiana Rosa, Film DSC bisa ditonton semua umur dan semua kalangan. Film ini didukung oleh Dompet Dhuafa. Rencananya sebagian dari keuntungan film akan disumbangkan untuk dana kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat. Ini mengingatkan kita pada film yang diproduseri Helvy sebelumnya yaitu Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP). Film KMGP bersama Wardah dan ACT menyumbangkan 1 milyar untuk pendidikan anak-anak Indonesia Timur dan anak-anak Palestina, padahal film tersebut hanya menghasilkan tak sampai 150 ribu penonton.
Optimiskah Helvy dengan DSC?
“Insya Allah optimis! Sudah banyak yang menunggu. In sya Allah kalau penontonnya bisa tembus 1 juta, kita akan menyumbang lebih banyak dan bikin film lagi. Mohon doa, ya,” kata penulis 57 buku itu.
Kita doakan sukses dan mari beramai-ramai menonton film DSC di bioskop Oktober 2017! (NRA)
nggak sabar pengen nonton KMGP 2..
Duka Sedalam Cinta adalah KMGP 2 ya 🙂
Duka Sedalam Cinta adalah KMGP 2 ya 🙂
Alhamdulillah sdh nonton
Mba, qt lagi nobar ni. Di sni (Kdr) tdk diputar film DSC, tp beberapa org punya inisiatif unt adakan acara nobar. Alhmdulillaah kursi terisi 302 dr 387 kursi.