Dana sejumlah 2,72 Milyar Rupiah disalurkan ke Palestina dari penonton Film Hayya. Film Hayya tayang sekitar tiga minggu, mulai 19 September 2019 lalu dan mendapatkan sekitar 720 ribu penonton. Dana tersebut berasal dari tiket penonton, dan disalurkan melalui delapan lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan yang telah bekerjasama dengan Film Hayya, yaitu Aman Palestin, ACT, AQL, INH, Rumah Zakat, Ihaqi, Laskar Bintang & Kajian Musawarah. Dana tersebut diserahkan pada Malam “Hayya Peduli Palestina” di Jakarta, 29 November bertepatan dengan Hari Solidaritas Internasional Palestina yang dicanangkan PBB
Di luar dana tersebut, sebelumnya, dari berbagai acara nobar yang bekerjasama dengan ragam komunitas dan lembaga kemanusiaan seperti Kopfi, Dompet Dhuafa, PKPU, dll, Film Hayya berhasil mengalokasikan dana untuk Palestina dan masyarakat Indonesia yang membutuhkan melalui organisasi tersebut. Ini di luar royalti dari novel Hayya yang ditulis Helvy Tiana Rosa dan Benny Arnas, yang royaltinya dikabarkan disumbangkan untuk anak-anak Palestina melalui lembaga kemanusiaan sekaligus penerbitnya: Aman Palestin.
Ditemui saat acara, Helvy Tiana Rosa berharap apa yang dilakukan Film Hayya bisa sedikit meringankan beban mereka yang berada di Palestina, “Apalagi sudah memasuki musim dingin,” kata Helvy prihatin. Ia juga berharap Hayya, bisa menginspirasi gerakan kemanusiaan yang lebih besar melalui seni budaya. “Kami berkomitmen, insya Allah terus memberikan karya terbaik yang membawa maslahat dan manfaat, serta melestarikan tradisi mengalokasikan sebagian dana dari hasil film untuk saudara saudara kita yang membutuhkan, di dalam maupun di luar negeri,” tambah Helvy.
Hayya adalah sebuah film kemanusiaan tentang seorang anak Palestina yang sampai ke Indonesia, dengan berbagai persoalan yang kemudian ia hadapi bersama dua jurnalis yang menampungnya. Film yang dibintangi Amna Shahab, Fauzi Baadillah, Adhin Abdul Hakim, Ria Ricis, Meyda Sefira, dan Hamas Syahid tersebut berhasil menyentuh hati penonton. Di luar dugaan, film tersebut tidak menceritakan kesedihan berlarut larut atau pemahaman atas kemanusiaan yang rumit, melainkan memilih bercerita dengan mengalir, ringan, bahkan penuh humor.
“Saya menonton sambil tertawa dan menangis sekaligus,” kata sastrawan Taufiq Ismail. “Ini film yang sungguh menginspirasi dan menggugah. Semoga lebih banyak lagi film seperti ini. Apalagi hasilnya sebagian juga disumbangkan untuk saudara-saudara kita di Palestina.”
Sementara itu, Jastis Arimba, sutradara Film Hayya mengatakan siap menyutradarai dua film selanjutnya yaitu “Hayya 2” dan “Maryam” (The Power of Love 3), film drama religi yang direncanakan tayang September dan Desember tahun mendatang. Film tersebut masih berada dalam naungan Warna Pictures, dengan menggandeng Tim Produser yang sama yaitu: Oki Setiana Dewi, Erick Yusuf, Imam T. Saptono, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, dan Jastis Arimba. (Laporan Aning W)
Pena Kecil 