Cinta Laki Laki Biasa: Kesederhanaan Yang Megah Di Hati

cinta_laki_laki_biasa

Seperti apa pasangan hidup yang kita dambakan? Haruskah ia merupakan sosok dambaan keluarga besar kita? Bagaimana bila yang datang hanya seorang lelaki biasa? Lalu apakah cinta sejati yang tumbuh mampu mengubah semua yang biasa menjadi luar biasa?

Hal tersebut yang diangkat Asma Nadia dalam cerita pendeknya “Cinta Laki Laki Biasa” yang kemudian dijadikan film oleh StarVision. Sebagaimana dalam  dua novel sebelumnya: Assalaamu’alaikum Beijing dan Jilbab Traveler, kali ini kembali tampil kolaborasi Asma bersama sutradara Guntur Soeharjanto dan Penulis Skenario Alim Sudio.

Dibuka dengan kisah Nania (Velove Vexia), seorang gadis kaya, cantik, calon arsitek yang magang di sebuah perusahaan perumahan. Nania bertemu Rafli (Deva Mahenra), kepala proyek (mandor) yang ditunjuk perusahaan tersebut menjadi mentornya. Nania yang cerdas dan tulus ini lantas terkesan dengan Rafli yang meski sederhana namun simpatik, Rafli yang penuh empati dan  selalu menjaga segala: mulai dari kualitas bahan-bahan bangunan untuk kebahagiaan para pembelinya, hingga kebahagiaan anak buahnya para buruh bangunan.

Saat melihat mobil Rafli yang biasa dan sederhana, Nania berkomentar: “Mirip dengan orangnya!”

“Biasa maksudnya?” tanya Rafli.

Nania tersenyum tulus dan berkata yakin: “Antik!”

Dalam  dialog yang lain, Nania bertanya: “Memangnya wanita seperti apa yang cocok untuk Kang Rafli?”

Rafli menjawab dengan sangat sederhana: “Yang sholihat dan menutupi auratnya.”

Strata sosial dan pendidikan di antara mereka membuat Rafli tak lekas mendekati Nania. Ia memang datang saat Nania mengundangnya di acara wisuda, namun pemuda tamatan D3 itu hanya menyaksikan dari jauh dan tak mendekat, bahkan tak membiarkan Nania tahu bahwa ia hadir. Apalagi saat ia melihat Tio (Nino Fernandez), dokter muda ganteng dan kaya raya yang menjadi pilihan keluarga Nania  juga hadir di sana.

Ketertarikan antara mereka pun hilang ditelan waktu dan kesibukan masing-masing. Rafli yang sudah tak memiliki ayah, sangat mencintai sang ibu–diperankan dengan sangat menyentuh oleh Dewi Yull. Dibantu sahabatnya Tole (Muhadkly Acho) buruh bangunan yang kocak, Rafli membangun rumah untuk ibunya. Namun sang ibu menghadiahkan kembali rumah itu untuk Rafli karena ia merasa cukup dengan rumahnya di Pengalengan.  Akhirnya jadilah sebuah rumah sederhana nan asri milik Rafli sendiri yang kamar tidur utamanya belum dicat. Mengapa? Karena Rafli ingin mengecat kamar tersebut dengan warna favorit perempuan yang kelak menjadi pendampingnya.

Suatu hari, setelah dua tahun sejak perkenalan mereka, Rafli mengajak Nania taaruf. Taaruf secara bahasa saja artinya berkenalan, namun dalam istilah yang lebih spesifik taaruf merupakan perkenalan yang bertujuan serius untuk segera lanjut ke jenjang pernikahan. Nania terkejut karena nyaris dua tahun ia tidak mendengar kabar apapun dari Rafli, lalu tiba-tiba pria ini serius ingin menjadikannya istri lewat proses taaruf.

Tentu saja penolakan datang dari keluarga besar Nania, terutama ibu dan ketiga kakak perempuannya (Dewi Rezer, Fanny Febriana, Donita), yang semua telah menikahi lelaki sukses berpendidikan tinggi, kaya, bahkan ternama (3 menantu diperankan: Agus Kuncoro, Adi Nugroho, Ulil Herdinansyah). Ibu Nania (Ira Wibowo) ingin Nania menikah dengan Tio dokter bedah otak yang selalu dipanggilnya Toy. Meski akhirnya Nania memutuskan memakai jilbab dan menikah dengan Rafli, sang ibu dan ketiga kakaknya masih belum bisa legowo dan prihatin terhadap keputusan Nania, padahal sang ayah (Cok Simbara) relatif bisa menerima.

Sebagaimana kasus-kasus pernikahan pada umumnya, tipikal ibu Nania dan kakak-kakaknya memang banyak di sekitar kita. Dipicu kekhawatiran anaknya ‘menderita’ karena menikah dengan lelaki biasa yang sederhana, maka sang ibu dan saudara-saudaranya kerap turut campur dalam rumah tangga Rafli-Nania. Dari mulai mengirim pembantu, membelikan barang-barang dan kebutuhan rumah tangga, memberi nama anak Rafli dan Nania, hingga memindahkan Nania dari rumah sakit dekat rumah mereka, ke rumah sakit mahal langganan keluarga Nania. Rafli dan Nania dirongrong oleh situasi dan kondisi yang terus menerus demikian hingga mereka memiliki dua anak. Untungnya  Rafli dan Nania berhasil menghadapi semua itu dengan menjaga kekompakan satu sama lain dan tidak membiarkannya menjadi bahan pertengkaran di antara mereka berdua.

Hingga suatu hari, Nania mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ia  lumpuh dan kehilangan memori di masa lalu. Nania bahkan tak lagi mengenali Rafli dan kedua anak mereka. Disinilah cinta Rafli diuji; saat Nania lupa akan cinta mereka, saat Nania tak bisa mempercayai bahwa di masa lalu ia memilih seorang yang biasa seperti Rafli sebagai suami. Saat Nania kemudian malah lebih dekat dan merasa nyaman bersama Tio sebagai dokter yang menangani penyakitnya. Rafli berjuang sekuat daya untuk menyelamatkan kenangan dan cinta dalam rumah tangga mereka. Rafli juga melibatkan sahabat Nania yaitu Lulu (Dhini Aminarti) untuk membantu mendekati Nania dan menemani Nania terapi saat istrinya itu tak lagi mau bertemu dengannya.

Film romantis tentang dua orang yang saling mencintai, namun salah satu kemudian mengalami hilang memori (amnesia retrogade, demensia, alzheimer hingga Goldfield Syndrome), memang sudah cukup banyak. Sebut saja beberapa diantaranya:  A Moment To Remember (2004), The Notebook (2004), 50 First Date (2004), Away From Her (2006), U Me Aur Hum (2008),  dan The Vow (2012) yang bahkan diangkat dari kisah nyata Kick dan Krickitt Carpenter. Herannya, kita tak pernah bosan dengan film romantis seperti ini karena selalu ada sisi unik  yang digali di tiap film.

Inti film Cinta Laki-Laki Biasa  bukan persoalan kehilangan memori. Hal tersebut hanya satu dari sekian konflik atau ujian rumah tangga Rafli dan Nania. Cinta Laki Laki Biasa menggugah kita dengan  sesuatu yang  sangat dekat dengan dunia sehari-hari. Pemahaman soal bibit bebet bobot yang salah kaprah saat mencari jodoh, yang ironisnya sering menjadi syarat utama para orangtua dengan mengatasnamakan kebahagiaan anak-anak mereka. Padahal kebahagiaan sebuah pernikahan hanya bisa dirasakan oleh suami istri yang menjalaninya. Kebahagiaan juga  ditentukan oleh banyak faktor dimana harta dan jabatan bisa saja bukan termasuk diantaranya.

Film ini juga menginspirasi kita bahwa cinta tak hanya berawal dari pandangan pertama, tetapi kesederhanaan, kebersahajaan, kebaikan demi kebaikan yang dilakukan oleh seseorang bisa menumbuhkan cinta yang megah dalam hati. Dalam film ini keberanian Rafli untuk tidak menggantung Nania layak dicontoh. Alih-alih mengajak berpacaran, Rafli yang merasa Nania cocok untuk mendampinginya, langsung mengajak Nania taaruf dan segera menikah. Rafli pun mendatangi keluarga Nania dan menyatakan keinginannya. “Ini membuka mata saya tentang taaruf yang sebenarnya. Taaruf ini sangat positif dan tidak menghabiskan energi sebagaimana pacaran. Saya suka dan setuju,” tutur Velove dengan mata berbinar, usai acara nobar spesial film ini di Karawang 28 November lalu.

Dalam film ini akting Deva Mahenra sebagai Rafli sangat layak diacungi jempol. Ia bisa menghilangkan dirinya dan masuk dalam karakter Rafli yang “biasa-biasa saja.”  Dari 8 film yang dibintangi aktor kelahiran 19 April 1990 ini, Cinta Laki Laki Biasa adalah penampilan terbaiknya. Tak berbeda dengan Rafli, Velove juga sukses memerankan Nania di masa gadis, Nania yang wanita karir, istri , kemudian ibu,  Nania saat mengalami kelumpuhan dan nyaris frustasi kala dilanda amnesia retrograde.  Saya setuju dengan pernyataan beberapa kawan yang menghadiri gala premiere film ini bahwa Velove seperti naik kelas beberapa tingkat dalam Cinta Laki Laki Biasa.

Penata musik Andhika Triyadi lewat orkestrasi yang indah namun menyayat  semakin menguatkan nuansa melankolik  nan megah film ini, dan membuat penonton semakin baper. Lagu “Cinta Sejatiku” yang diciptakan Rafika Saleh juga sangat cocok dinyanyikan oleh Deva Mahenra, yang pernah masuk  40 besar Indonesian Idol 2007. Lain-lain: gambar yang ditata menarik oleh Rendra Yusworo,  lanskap beberapa daerah dan kota khususnya di Jawa Barat membuat film ini sangat Indonesia. Demikian juga editing film, adegan demi adegan dilakukan dengan sangat apik oleh Cesa David Luckmansyah.

Tampaknya trio Asma Nadia-Guntur Soeharjanto-Alim Sudio perlu dipertahankan untuk terus menghasilkan karya-karya spesial dan berkualitas yang meninggalkan sesuatu pada pembaca usai menontonnya. Meski mengandung nilai-nilai dakwah , Cinta Laki-Laki Biasa sama sekali tidak menggurui dan cocok ditonton oleh siapa saja, apapun agamanya. Ini film yang humanis dan menunjukkan betapa Islam itu universal, rahmatan lil alamiin. Dan sepulang dari menonton filmnya kita akan berpikir lagi tentang jodoh, tentang orang-orang biasa di sekitar kita yang memiliki cinta luar biasa pada istri, keluarga dan sekitarnya seperti Rafli, di tengah gelombang perselingkuhan dan perceraian yang membuat sebagian orang mungkin takut menghadapi pernikahan.

Selamat untuk film Cinta Lelaki Biasa, StarVision dan Produser Chand Parwez Servia serta seluruh penonton Indonesia yang mendapatkan tayangan bergizi lagi mulai 1 Desember 2016! Saran saya bila ingin menonton, jangan sendiri. Bawa keluarga besar, bawa sahabat-sahabat, dan bawa…tisu!

Dan ini soundtrack filmnya:

8 Comments

Filed under Agenda, Jurnal, Kabar, Lainlain, Sketsa

8 responses to “Cinta Laki Laki Biasa: Kesederhanaan Yang Megah Di Hati

  1. Cinta lelaki biasa, kisah yang kita sering ditemukan pada kehidupan nyata. Namun banyak mata tak tersingkap akan kehadirannya. Terima kasih mb, saya baru sadar. Mungkin saya adalah salah satu lelaki biasa tersebut.

  2. Cinta lelaki biasa, ini seperti kisah banyak lelaki di kehidupan nyata. Sangat menarik untuk disimak filmnya. Terima kasih refrensi sinopsis filmnya Mb Helvy

  3. Ghina

    Kereeeennnnn topppp lagunyaaa dan musikk dengannnn alur cerita yg sangat pantas untk di tonton

  4. rinrisy

    saya sudah nonton, dan belum bisa move on dengan ceritanya hehehehe…film dgn alur yang tidak bertele-tele tapi banyak hal positif ttg kehidupan yang sangat baguuus…

  5. dani h

    Sungguh luar biasa.. Alur cerita nya memang bnr* memberikan sbuah motifasi. Jadi di dalam hdup sgla sstua bukan di ukur dari sebuah materi melainkn ktulusan,ksungguhan,dan pengorbanan. Jk psngn itu memilki ktiga itu pasti hdp nya akan bhgia. Wlw pn dia ada dlm kesederhanaan.. Aku nnton film ini sampe 3x msh pngen nnton lagi 😁😁

  6. Berharap smga bsa di tayangkn di tv..

  7. Jay

    Smg Velove Vexia bs jd Nania dlm kehidupan nyatanya,
    Pintar,
    Kaya,
    Rendah hati, dan
    Soleha….
    Juga dpt pendamping yg menjaga nya seumur hidup
    Selamat berkat perannya sbg Nania, Velove telah naik kelas sbg Artis papan atas Indonesia

  8. Pingback: Cinta Laki Laki Biasa: Kesederhanaan Yang Megah Di Hati — BERANDA RASA HELVY TIANA ROSA – ndahndaaa

Leave a reply to dani h Cancel reply