Selamat Jalan, Sapardi. Selamat Mengabadi, Puisi.

Sapardi Djoko Damono (SDD) adalah sastrawan sekaligus akademisi sastra. Ini perpaduan yg jarang ada dalam sastra Indonesia. Karya-karyanya punya tempat khusus di hati saya: indah, dalam, dengan metafor yang mendadak merangkul, bergelayut manja, atau menyergap saya sebagai pembaca. Ia menangkap semua dalam ruang batinnya yang memancar jauh sampai kepada kita.

Saya beruntung pernah menjadi mahasiswanya di UI. SDD dosen yang santai, “gaul” dengan mahasiswa. Semua yang beliau ajarkan nyangkut selamanya di otak saya.

Saat jadi mahasiswanya saya tak jarang beradu argumentasi dengan beliau. Nah, diibandingkan dengan mahasiswanya yang lain SDD juga lebih “keras” pada saya😂😅. Hal tersebut memacu saya untuk lebih banyak lagi membaca buku supaya diskusi kami di kelas lebih seru.
Senangnya semua selalu kami akhiri dengan tawa dan tentu saja huruf A untuk saya di akhir semester😀

SDD bilang ia menyukai buku saya yang pernah ia bedah: Lelaki Kabut dan Boneka (kini dicetak kembali dengan judul Juragan Haji, dengan tambahan kisah baru, diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, 2020). “Tapi paling favorit Perempuan di Taman Hening,” katanya. “Coba tulis sebagai puisi,” tantangnya lagi. Saya coba sarannya dengan menulis “Vidiara” yang turut dibukukan dalam buku Mata Ketiga Cinta.

Saat Hujan Bulan Juni terbit sebagai novel, SDD mengirim bukunya pada saya, disertai tulisan menohok seperti yang sebelum-sebelumnya selalu ia lakukan untuk menyemangati saya, “Kapan selesai S3? Untuk Helvy Tiana Rosa.”

Selamat jalan, SDD. Terimakasih untuk segalanya. Muridmu ini akan terus belajar darimu. Dari puisi-puisi yang selama hidup tak pernah henti kau siasati 😢😭

Innalillaahi wa inna ilaihi raaji’uun

Keterangan foto:
Foto 1: SDD bahas buku saya di UI
Foto 2: SDD, Melani Budianta, saya, di Johor Bahru, Malaysia
Foto 3: Kiriman buku, dan foto saya dan SDD berdua

Foto 4: Kutipan puisi saya hari ini 19 Juli 2020 untuk SDD. Foto dari Kompas.

Leave a comment

Filed under Foto, Jurnal, Kabar, Lainlain, Puisi

Leave a comment