Sungguh, saya tak pernah benar-benar tahu, apa kesan suami yang paling dalam tentang saya. Saya pernah berpikir mungkin saya bukan perempuan yang terlalu istimewa baginya karena sepanjang hidupnya suami saya banyak bertemu perempuan hebat: cantik, pintar, keturunan baik-baik dan tentu juga sholihat. Jadi berapa nilai saya sebenarnya di matanya? Namun menyadari bahwa ia toh memilih saya, tentu ada sesuatu pada saya.
Category Archives: Jurnal
Menolak Bidadari
Catatan Kecil Tentang Tiga Buku
Buku apakah yang sangat berpengaruh dalam kehidupan saya?
Saya rasa cukup banyak. Tapi kalau boleh hanya menyebutkan 3, saya akan sebut: Javid Nama (Muhammad Iqbal), Apa Tugas Sastrawan sebagai Khalifatullah (A. Hasjmy) dan Totto Chan (Tetsuko Kuroyanagi). Ketiganya saya baca saat saya duduk di bangku SMP.
Kenapa buku tersebut berpengaruh bagi saya? -klik selanjutnya
Cinta
Aku mencintaimu sejak waktu, sejak bumi, sejak sukma, sejak bayi
Aku mencintaimu sampai laut, sampai langit, sampai darah, sampai mati
klik selanjutnya
Sastra yang Menggerakkan
Kegelisahan masyarakat akan menjadi kegelisahan para sastrawan. Begitu pula harapan, penderitaan, aspirasi mereka menjadi bagian dari diri dan jiwa sastrawan (Jakob Soemardjo)
Pendahuluan
Karya sastra sebenarnya selalu berbicara mengenai hal yang sama, yaitu kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah sebuah kenyataan sosial. Oleh karena itu baik karya sastra maupun pengarangnya tak akan pernah bisa menghindar dari berbagai problem sosial yang terdapat di dalam masyarakat, di mana sang pengarang adalah juga bagian dari masyarakat tersebut. klik selanjutnya
Mengukir Kecerdasan yang Penuh Cinta
“Bagaimana cerita waktu hamil? Kok anak kalian bisa secerdas itu?”
Itulah pertanyaan yang kerap dilontarkan orang pada saya dan suami.
Dan biasanya sebelum menjawab, saya dan Mas saling berpandangan, tersenyum, mengenang masa-masa itu… klik selanjutnya
Tanah Perempuan
Naskah drama Tanah Perempuan ditulis Helvy tahun 2005 dalam sembilan babak. Tahun 2007 naskah ini diterbitkan oleh Penerbit Lapena Banda Aceh. Tahun 2009 untuk kepentingan pementasan Tanah Perempuan, Helvy menuliskannya kembali dalam tiga babak. Naskah ini dipentaskan pertamakali oleh Bengkel Sastra UNJ pada 8 November di Gedung Kesenian Jakarta dan dibawa keliling hingga ke Banda Aceh dalam rangka Hari Pahlawan, Hari HAM Sedunia, Hari Ibu, dan Peringatan 5 Tahun Tsunami. Bertindak sebagai sutradara Ferdi Firdaus. klik selanjutnya





