Tag Archives: KMGP

30 Bintang Terkenal dan Figur Publik Bermain dalam Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP)

Slide1
Sedikitnya 30 aktor & aktris terkenal serta figur publik akan mendampingi 4 pemeran utama film Ketika MasGagah Pergi (KMGP The Movie)!

Siapa saja mereka? Ini diaaaaa!
http://https://www.youtube.com/watch?v=1k97l5RZX94

klik selanjutnya

5 Comments

Filed under Agenda, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain

Mau Nama Anda Tertulis di Film KMGP? Beli Tiket Pre-sale ‘Nonton Duluan’ Segera!

11807719_139145373090024_3871517165068084105_o

Bukan hanya konser musik Barat yang tiketnya sudah dijual berbulan-bulan sebelum group musik tersebut konser di kota kita, kini kita bisa beli tiket nonton duluan KMGP The Movie !
klik selanjutnya

2 Comments

Filed under Lainlain

KMGP Karya Sastra Indonesia Pertama yang Difilmkan dengan Uang Patungan Para Pembacanya dari Seluruh Indonesia!

ADA UANG KITA DI FILM KETIKA MAS GAGAH PERGI!

11745431_10152839304177693_3190815975043642214_n

KMGP yang ditulis Helvy Tiana Rosa, akan menjadi karya sastra Indonesia pertama yang filmnya dibuat dari uang patungan para pembacanya di seluruh Indonesia! Para pembaca ini menginginkan ruh/spirit bukunya terjaga dalam film, karena itu mereka peduli.

klik selanjutnya

Leave a comment

Filed under Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Sketsa

Ini Dia: Pemeran Utama Film Ketika Mas Gagah Pergi!

hamas syahid
Setelah berbulan-bulan mencari pemeran yang cocok untuk empat tokoh utama film “Ketika Mas Gagah Pergi” (KMGP), akhirnya saya dan tim film KMGP mengumumkankan para pemeran utama tersebut di acara salah satu sponsor film ini: Wardah yang merayakan ultah ke 20 di Senayan City, 27 Juni lalu.
Hamas Syahid Izzudin, pemuda kelahiran Bengkulu yang menetap di Surabaya, terpilih sebagai Gagah Perwira Pratama (Mas Gagah). Penghafal Al Qur’an yang juga pengusaha muda ini biasa dipanggil Hamas lahir 11 Maret 1992.

klik selanjutnya

23 Comments

Filed under Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Sketsa

Berkah Ramadan Mas Gagah

Kok bisa? Kok ada orang yang mau membantu saya sedemikian? Wira wiri ke sana kemari repot sendiri, mempertemukan saya dengan berbagai pihak yang mungkin bisa menjadi investor dan sponsor film Ketika Mas Gagah Pergi? Keluar ongkos sendiri dari mulai taksi hingga pesawat terbang. Waktu, tenaga, uang ia korbankan, padahal kami belum lama kenal. Mengapa?

10359170_970817046326211_7943634910505295073_n

“Itu karena KMGP cerita yang sangat menginspirasi dan menggugah saya,”kata Livi haru. “Saya membacanya saat kuliah dulu. Sudah lama sekali tapi selalu ingat ceritanya.”
klik selanjutnya

4 Comments

Filed under Jurnal, Karya, Lainlain, Sketsa

Perjalanan Mencari Mas Gagah

11402879_10152765088292693_3192375762003206470_o
Lebih dari 300 orang dari dalam dan luar negeri Indonesia mengikuti online casting melalui Youtube untuk menjadi calon pemeran-pemeran kunci film drama-religi ‘Ketika Mas Gagah Pergi’, sejak Februari 2015 lalu. Setelah online casting ditutup akhir Mei lalu, produser, sutradara dan tim penulis skenario sepakat memilih 12 Finalis Tahap 1.

Para kandidat ini berasal dari Jakarta, Bogor, Medan, Lampung, Palu, dan Surabaya, bahkan ada yang tengah kuliah di Jerman. Mereka dikumpulkan di gedung Communicasting, Pondok Indah, tanggal 13 Juni lalu, untuk menjalani screen test dan pemotretan. Mereka juga mendapat bekal keaktoran dasar dari sutradara teater Zak Sorga.

klik selanjutnya

Leave a comment

Filed under Acara, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Sketsa

Gotong Royong Memenangkan Gagasan dengan “Patungan Bikin Film”

PrintKetika Mas Gagah Pergi sangat menginspirasi saya sebagai remaja saat itu dan membuat saya jadi pribadi yang lebih peduli pada sekitar serta lebih mencintai Islam. Kisah ini abadi dan mampu mengubah banyak pembacanya menjadi lebih baik. ” (Asma Nadia)

Pernyataan penulis bestseller Asma Nadia tak jauh berbeda dari Habiburahman el Shirazy. Bahkan penulis yang populer dipanggil Kang Abik ini mengusulkan agar Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memasukkan buku ‘Ketika Mas Gagah Pergi’ ke perpustakaan sekolah-sekolah dan universitas untuk membangun karakter pemuda Indonesia.

klik selanjutnya

5 Comments

Filed under Acara, Agenda, Kabar, Karya, Lainlain

Ketika Tiga Mas Pergi

318030_507937522563038_1930558795_n

Banyak orang berkata mereka tergugah saat membaca buku Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP), termasuk engkau, Mas. Lebih dari sekadar menyukai dan tergugah dengan kisah KMGP, kau kemudian menjadi orang yang sangat mendukung munculnya film Ketika Mas Gagah Pergi.

“KMGP kisah yang sangat bagus, menginspirasi dan menyentuh. Kalau difilmkan KMGP ini akan menyentak kesadaran berislam para pemuda Indonesia!” katamu penuh semangat.

klik selanjutnya

1 Comment

Filed under Jurnal, Lainlain, Sketsa

Signet Ring Cell

(Silfy Amelia Achtar, Finalis Lomba Menulis Pengalaman ‘Aku dan Kisah Ketika Mas Gagah Pergi’)

923549_10200321391489875_1431057448_n
Rabu, 13 Juni 2012
Masih hangat.
Harumnya sedikit tertinggal.
Paras cerah dengan senyum hening.
Ya, itu air mata. Menitik di sudut matanya.

Selamat tinggal, Mas Gagahku.

Semi
“Hidup kamu tuh benar-benar seperti fairy tale ya, Mel.” Siang itu Miss Suci memulai percakapan dengan kalimat yang mau tidak mau membuatku memalingkan pandanganku dari monitor laptopku. Kami berdua harus mengumpulkan naskah soal Ujian Semester Ganjil sebelum pukul empat sore.

“Fairy tale bagaimana maksudnya, Miss?” tanyaku dengan dahi mengernyit.
klik selanjutnya

4 Comments

Filed under Cerpen, Jurnal, Lainlain, Sketsa

Ketika Kang Ilham Datang

(Irfan Fauzi, Finalis Lomba Menulis Pengalaman ‘Aku dan Kisah Ketika Mas Gagah Pergi’)

418205_238604262894955_1884405685_n

Mas, ada kajian ilmu aqidah, ustadznya lumayan bagus. Malem ini habis isya. Ikut ya.
Sore jam tiga lebih kubuka SMS. Teman baruku penjual minyak wangi. Aku abaikan pesan itu. Ah malas, lagi pula nanti malam ada acara bakar-bakaran ikan. Lebih asyik, lebih seru. Aku membatin.

Hidupku biasa saja. Mirip kebanyakan orang. Bergaul, ngobrol, jalan-jalan. Kadang juga ikut pengajian, cuma buat variasi kegiatan saja sebenarnya. Namun hari-hari ini mengaji sedikit menyedot perhatian. Awalnya, aku hanya ikut ngaji di mushala, atau kalau ada hari besar Islam. Itu juga sambil nyambi pasang tampang, barangkali ada cewek ngelirik.

“Kalau ngaji ya baiknya rutin, Mas. Biar ilmunya tetep keinget,” kata teman baruku itu, namanya Ilham, aku manggilnya Kang Ilham karena ia lebih dewasa dua tahun dariku, usianya 24 tahun.

“Ya sih, Kang, tapi males. Paling-paling ngebahas, sholat, wudhu, puasa. Itu mah aku udah hafal.” kataku agak santai, sekedar jawab.

klik selanjutnya

2 Comments

Filed under Cerpen, Jurnal, Lainlain, Sketsa