Tag Archives: KMGPKita

Mengapa Anda Perlu Menonton & Mendukung KMGP The Movie?

postMengapa Anda perlu nonton dan dukung ‪#‎ketikamasgagahpergi‬ ‪#‎kmgpthemovie‬, yang diproduksi Indobroadcast dan Aksi Cepat Tanggap (ACT)?

klik selanjutnya

4 Comments

Filed under Acara, Agenda, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Sketsa

Gotong Royong Memenangkan Gagasan dengan “Patungan Bikin Film”

PrintKetika Mas Gagah Pergi sangat menginspirasi saya sebagai remaja saat itu dan membuat saya jadi pribadi yang lebih peduli pada sekitar serta lebih mencintai Islam. Kisah ini abadi dan mampu mengubah banyak pembacanya menjadi lebih baik. ” (Asma Nadia)

Pernyataan penulis bestseller Asma Nadia tak jauh berbeda dari Habiburahman el Shirazy. Bahkan penulis yang populer dipanggil Kang Abik ini mengusulkan agar Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memasukkan buku ‘Ketika Mas Gagah Pergi’ ke perpustakaan sekolah-sekolah dan universitas untuk membangun karakter pemuda Indonesia.

klik selanjutnya

5 Comments

Filed under Acara, Agenda, Kabar, Karya, Lainlain

Signet Ring Cell

(Silfy Amelia Achtar, Finalis Lomba Menulis Pengalaman ‘Aku dan Kisah Ketika Mas Gagah Pergi’)

923549_10200321391489875_1431057448_n
Rabu, 13 Juni 2012
Masih hangat.
Harumnya sedikit tertinggal.
Paras cerah dengan senyum hening.
Ya, itu air mata. Menitik di sudut matanya.

Selamat tinggal, Mas Gagahku.

Semi
“Hidup kamu tuh benar-benar seperti fairy tale ya, Mel.” Siang itu Miss Suci memulai percakapan dengan kalimat yang mau tidak mau membuatku memalingkan pandanganku dari monitor laptopku. Kami berdua harus mengumpulkan naskah soal Ujian Semester Ganjil sebelum pukul empat sore.

“Fairy tale bagaimana maksudnya, Miss?” tanyaku dengan dahi mengernyit.
klik selanjutnya

4 Comments

Filed under Cerpen, Jurnal, Lainlain, Sketsa

Cahaya dari Kaki Gunung Gamalama sampai ke Tanah Viking Norwegia Untuk Sang Gadis Pengungsi (Juara III Lomba Menulis Pengalaman ‘Aku & Kisah KMGP’)

 (Raidah Athirah)

Screen Shot 2014-09-21 at 7.07.28 AM

Tujuh belas tahun silam, aku dan keluarga memutuskan untuk mengungsi ke tanah Maluku Kie Raha, Ternate meninggalkan tanah lahir Pela dan Gandong yang kala itu berada dalam kecamuk duka dan airmata akibat konflik SARA .

Perih membuka ingatan akan tragedi kemanusian yang memilukan.Terlampau perih, hingga seluruh tubuh terasa bergetar. Aku seperti berjalan ke masa lalu melihat darah dan tubuh-tubuh yang berserakan. Bunyi dentuman , gedung-gedung yang terbakar dan teriakan ketakutan terkadang muncul dalam ingatan. Hidup terisolasi dalam asrama 733 Ambon memunculkan putus asa, sampai kapan?

Saat itu aku telah memasuki masa remaja, berseragam putih biru. Konflik yang berkecamuk telah melahirkan ribuan anak putus sekolah. Aku berada dalam deretan angka itu. Kegilaanku pada pendidikan hampir membuatku tak waras. Tingkahku yang selalu duduk termenung dan bertanya kapan aku bisa kembali sekolah. Atas inisiatif almarhum Bapak, kami akhirnya menumpang kapal ke Ternate ketika masa konflik mulai mereda.

klik selanjutnya

Leave a comment

Filed under Cerpen, Kabar, Lainlain, Sketsa

Kata Bapak, Jangan Baca Novel! (Juara II Lomba Menulis Pengalaman ‘Aku & Kisah KMGP’)

(Dede Cep Habibillah)

922664_567210823302353_514462546_oSemua bermula saat aku terlihat masih segar dengan seragam putih biru. Saat SMP dimana pita suara terkoyak dan suara terdengar nge-bass. Saat dimana ketertarikan pada si pemilik jilbab biru muda mulai muncul meletup-letup. Disinilah kadang aku merasa butuh tempat teduh dari sengatan panasnya lingkungan yang membahaya. Sosok yang bisa jadi panutan untuk dicontoh sangat dibutuhkan, yaitu sosok muda yang religius, cerdas, penuh empati, yang berani, punya karisma. Tapi sayang, sosok pemuda teduh yang dapat kujadikan contoh itu tak mewujud di sekitarku.

Tidak banyak anak menghabiskan waktu berdiskusi dengan Ayahnya. Berbeda dengan aku. Aku sangat suka berdiskusi terkait apapun dengan pria berkacamata yang kupanggil Bapak. Bapakku adalah sosok yang peduli, humble dan suka sekali bercanda. Aku sangat menyukai sikapnya yang selalu tampil apa adanya.

klik selanjutnya

1 Comment

Filed under Cerpen, Jurnal, Kabar, Lainlain, Sketsa

Bertahanlah Seperti Mas Gagah! (Juara I Lomba Menulis Pengalaman ‘Aku & Kisah KMGP’)

(Mia Cisadani, Juara I Lomba Menulis Pengalaman: Aku dan Kisah KMGP)
15310594_1115420785241472_1272545433_nAktif mengikuti kegiatan sosial mungkin ditularkan orang tuaku. Meski di perantauan, kebiasaan itu masih sering kujalani. Dari kegiatan sosial itu aku menemukan pengalaman batin yang luar biasa. Sudah memasuki tahun ke dua, aku menjadi sukarelawan di Lembaga Pemasyarakatan untuk mendampingi narapidana anak-anak. Ya, Lembaga Pemasyarakatan adalah istilah halus untuk menyebut penjara. Mendengarnya saja membuat kita bergidik ngeri. Awalnya pun aku berpikir demikian.

Maraknya tindakan kriminal yang melibatkan remaja, cukup membuat hatiku miris. Mulai dari perkelahian, pencurian, asusila bahkan sampai pembunuhan. Ya Allah.. Salah siapakah ini? Murni salah anak-anak itu kah? Atau mereka juga sebenarnya korban? Korban pendidikan yang hanya berpatokan dengan angka-angka pada buku raport, tapi miskin dengan pengembangan budi pekerti, korban ketidakadilan, korban broken home, atau korban pergaulan bebas.

klik selanjutnya

Leave a comment

Filed under Cerpen, Jurnal, Kabar, Lainlain, Sketsa

Seratus Juta yang Bikin Nangis

standban2resizeSaya selalu terharu akan ketulusan teman-teman yang ikut patungan untuk mewujudkan film “Ketika Mas Gagah Pergi.”  Ada yang patungan 10 ribu, 20 ribu, 50 ribu, 100 ribu, 1 juta, dan seterusnya… Alhamdulillah, berapa rupiah pun terimakasih, itu sungguh berarti. Tapi kemarin malam ada “hamba Allah” yang memberi 100 juta, tanpa mau ditulis nama dan tidak mengharapkan kompensasi apapun! Ya Rabb, ini bikin saya nggak berhenti nangis sekaligus optimis!

klik selanjutnya

6 Comments

Filed under Jurnal, Kabar, Lainlain, Sketsa

Seorang Abang Abadi Bernama Mas Gagah

10947212_954146751263091_3015251713133035081_n

1992

“Gila! Saya belum pernah baca karya remaja seperti ini! Bukan saja membuat saya menangis, tapi Anda telah menggugah saya dengan nilai-nilai keislaman di dalamnya! Ini cerita yang luar biasa! Ditulis oleh anak muda pula!” wajah Pak Ismail Marahimin, Dosen Penulisan Populer itu, berseri.

Saya bengong.

Sejak tadi saya sudah berdebar-debar kenapa dosen yang selalu tampak serius dan dijuluki kawan-kawan “killer” itu memanggil saya ke ruangannya.  “Saya ingin bicara dengan Anda!” katanya. Padahal biasanya semua tulisan mahasiswa ia “bantai” di kelas dan dibagikan setelah diberi nilai berupa titik. Satu titik, dua titik, atau yang bagus serupa nilai A: tiga titik.

“Mas Gagah. Darimana ide cerita ini?” Dosen Jurusan Sastra Inggris itu memandang saya sambil menurunkan sedikit kacamata yang dipakainya. Di tangannya naskah sepanjang 12 halaman yang saya ketik dan saya kumpulkan pekan lalu untuk memenuhi tugas kuliah mingguan dari beliau.

klik selanjutnya

17 Comments

Filed under Cerpen, Jurnal, Karya, Lainlain, Sketsa

8 CARA MUDAH DUKUNG FILM KMGP!

Screen Shot 2014-09-12 at 8.42.37 AM  10676359_10204817103009755_22688460455191196_n
Bisakah sebuah film yang diangkat dari buku, muncul dengan mempertahankan idealisme penulis dan masyarakat pembacanya? Bisakah film itu mempertahankan spirit/ ruh bukunya tanpa mementingkan keuntungan semata? Bisakah penulis dan masyarakat mengambil peran memenangkan gagasan asli dalam buku sekaligus menjadikan film tersebut laris? Jawabannya tentu BISA!
klik selanjutnya

4 Comments

Filed under Acara, Agenda, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain

Patungan Bikin Film KMGP, yuk!

004Pengin banget bikin filem buat anak muda, yang indah, menggugah dan menyatukan ummat serta bawa berkah bagi Indonesia ;’).
Mau dukung kan?
klik selanjutnya

2 Comments

Filed under Acara, Agenda, Cerpen, Jurnal, Kabar, Lainlain