Category Archives: Lainlain

JAE

REVISI_KMGPSupport2

Lelaki muda kurus itu berusia sekitar 22 tahun. Mungkin bagi kita ia bukan siapa siapa. Ia datang dari sebuah desa di Brebes. Suatu masa ia pernah membaca buku saya Ketika Mas Gagah Pergi. Entah mengapa ia merasa tokoh Mas Gagah itu mengikutinya terus. Pertama sebagai bayangan, lalu sebagai mimpi yang tak sudi berhenti, bahkan tiba-tiba muncul sebagai tunas dan tumbuh dalam dirinya. Ya, Mas Gagah tak pernah mau pergi dari benak, terus menancap sampai ke batinnya.

klik selanjutnya

Leave a comment

Filed under Cerpen, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Sketsa

Cahaya dari Kaki Gunung Gamalama sampai ke Tanah Viking Norwegia Untuk Sang Gadis Pengungsi (Juara III Lomba Menulis Pengalaman ‘Aku & Kisah KMGP’)

 (Raidah Athirah)

Screen Shot 2014-09-21 at 7.07.28 AM

Tujuh belas tahun silam, aku dan keluarga memutuskan untuk mengungsi ke tanah Maluku Kie Raha, Ternate meninggalkan tanah lahir Pela dan Gandong yang kala itu berada dalam kecamuk duka dan airmata akibat konflik SARA .

Perih membuka ingatan akan tragedi kemanusian yang memilukan.Terlampau perih, hingga seluruh tubuh terasa bergetar. Aku seperti berjalan ke masa lalu melihat darah dan tubuh-tubuh yang berserakan. Bunyi dentuman , gedung-gedung yang terbakar dan teriakan ketakutan terkadang muncul dalam ingatan. Hidup terisolasi dalam asrama 733 Ambon memunculkan putus asa, sampai kapan?

Saat itu aku telah memasuki masa remaja, berseragam putih biru. Konflik yang berkecamuk telah melahirkan ribuan anak putus sekolah. Aku berada dalam deretan angka itu. Kegilaanku pada pendidikan hampir membuatku tak waras. Tingkahku yang selalu duduk termenung dan bertanya kapan aku bisa kembali sekolah. Atas inisiatif almarhum Bapak, kami akhirnya menumpang kapal ke Ternate ketika masa konflik mulai mereda.

klik selanjutnya

Leave a comment

Filed under Cerpen, Kabar, Lainlain, Sketsa

Kata Bapak, Jangan Baca Novel! (Juara II Lomba Menulis Pengalaman ‘Aku & Kisah KMGP’)

(Dede Cep Habibillah)

922664_567210823302353_514462546_oSemua bermula saat aku terlihat masih segar dengan seragam putih biru. Saat SMP dimana pita suara terkoyak dan suara terdengar nge-bass. Saat dimana ketertarikan pada si pemilik jilbab biru muda mulai muncul meletup-letup. Disinilah kadang aku merasa butuh tempat teduh dari sengatan panasnya lingkungan yang membahaya. Sosok yang bisa jadi panutan untuk dicontoh sangat dibutuhkan, yaitu sosok muda yang religius, cerdas, penuh empati, yang berani, punya karisma. Tapi sayang, sosok pemuda teduh yang dapat kujadikan contoh itu tak mewujud di sekitarku.

Tidak banyak anak menghabiskan waktu berdiskusi dengan Ayahnya. Berbeda dengan aku. Aku sangat suka berdiskusi terkait apapun dengan pria berkacamata yang kupanggil Bapak. Bapakku adalah sosok yang peduli, humble dan suka sekali bercanda. Aku sangat menyukai sikapnya yang selalu tampil apa adanya.

klik selanjutnya

1 Comment

Filed under Cerpen, Jurnal, Kabar, Lainlain, Sketsa

Bertahanlah Seperti Mas Gagah! (Juara I Lomba Menulis Pengalaman ‘Aku & Kisah KMGP’)

(Mia Cisadani, Juara I Lomba Menulis Pengalaman: Aku dan Kisah KMGP)
15310594_1115420785241472_1272545433_nAktif mengikuti kegiatan sosial mungkin ditularkan orang tuaku. Meski di perantauan, kebiasaan itu masih sering kujalani. Dari kegiatan sosial itu aku menemukan pengalaman batin yang luar biasa. Sudah memasuki tahun ke dua, aku menjadi sukarelawan di Lembaga Pemasyarakatan untuk mendampingi narapidana anak-anak. Ya, Lembaga Pemasyarakatan adalah istilah halus untuk menyebut penjara. Mendengarnya saja membuat kita bergidik ngeri. Awalnya pun aku berpikir demikian.

Maraknya tindakan kriminal yang melibatkan remaja, cukup membuat hatiku miris. Mulai dari perkelahian, pencurian, asusila bahkan sampai pembunuhan. Ya Allah.. Salah siapakah ini? Murni salah anak-anak itu kah? Atau mereka juga sebenarnya korban? Korban pendidikan yang hanya berpatokan dengan angka-angka pada buku raport, tapi miskin dengan pengembangan budi pekerti, korban ketidakadilan, korban broken home, atau korban pergaulan bebas.

klik selanjutnya

Leave a comment

Filed under Cerpen, Jurnal, Kabar, Lainlain, Sketsa

Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Pengalaman “Aku & Kisah KMGP”

Screen Shot 2014-09-09 at 7.25.10 PM

Screen Shot 2014-09-10 at 7.32.09 PMIngat Lomba Menulis Kisah Nyata: Aku dan Buku Ketika Mas Gagah Pergi?
Setelah membaca lebih dari 500 naskah yang masuk maka Dewan Juri yang diketuai oleh Asma Nadia, memilih 20 Finalis, 3 diantaranya kemudian menjadi pemenang.

Berikut ini daftar nama para Pemenang dan Finalis:
klik selanjutnya

7 Comments

Filed under Acara, Kabar, Lainlain

Seratus Juta yang Bikin Nangis

standban2resizeSaya selalu terharu akan ketulusan teman-teman yang ikut patungan untuk mewujudkan film “Ketika Mas Gagah Pergi.”  Ada yang patungan 10 ribu, 20 ribu, 50 ribu, 100 ribu, 1 juta, dan seterusnya… Alhamdulillah, berapa rupiah pun terimakasih, itu sungguh berarti. Tapi kemarin malam ada “hamba Allah” yang memberi 100 juta, tanpa mau ditulis nama dan tidak mengharapkan kompensasi apapun! Ya Rabb, ini bikin saya nggak berhenti nangis sekaligus optimis!

klik selanjutnya

6 Comments

Filed under Jurnal, Kabar, Lainlain, Sketsa

Seorang Abang Abadi Bernama Mas Gagah

10947212_954146751263091_3015251713133035081_n

1992

“Gila! Saya belum pernah baca karya remaja seperti ini! Bukan saja membuat saya menangis, tapi Anda telah menggugah saya dengan nilai-nilai keislaman di dalamnya! Ini cerita yang luar biasa! Ditulis oleh anak muda pula!” wajah Pak Ismail Marahimin, Dosen Penulisan Populer itu, berseri.

Saya bengong.

Sejak tadi saya sudah berdebar-debar kenapa dosen yang selalu tampak serius dan dijuluki kawan-kawan “killer” itu memanggil saya ke ruangannya.  “Saya ingin bicara dengan Anda!” katanya. Padahal biasanya semua tulisan mahasiswa ia “bantai” di kelas dan dibagikan setelah diberi nilai berupa titik. Satu titik, dua titik, atau yang bagus serupa nilai A: tiga titik.

“Mas Gagah. Darimana ide cerita ini?” Dosen Jurusan Sastra Inggris itu memandang saya sambil menurunkan sedikit kacamata yang dipakainya. Di tangannya naskah sepanjang 12 halaman yang saya ketik dan saya kumpulkan pekan lalu untuk memenuhi tugas kuliah mingguan dari beliau.

klik selanjutnya

17 Comments

Filed under Cerpen, Jurnal, Karya, Lainlain, Sketsa

Bedah KMGP & Seminar Pendidikan Nasional di Aceh Bersama Helvy

10511658_939002046110673_5605912703484325980_o

 

 

 

 

 

 

 

Assalaamu’alaikum, Aceh!
Bedah buku legendaris: Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rosa (HTR), Penerbit Asma Nadia Publishing House, 2014.
Mengapa buku ini terus dibaca dan dicari setelah pertamakali dipublikasikan 1993 hingga sekarang? Sebesar apa pengaruh buku ini di kalangan anak muda? Siapa sebenarnya Mas Gagah dan apa itu “Mas Gagah Effect?”
Dibahas langsung oleh pengarangnya dan para pakar pendidikan. Dapatkan juga bocoran soal film-nya!
28 Maret 2015 di FKIP Unsyiah Banda Aceh. Oh ya akan ada juga Deklarasi Sahabat Mas Gagah Aceh! Anda bisa ikut mendaftar 🙂

11024753_463988747083615_8836358061858019814_oSementara itu, 29 Maret 2015bertempat di Aula Dinas Pendidikan Aceh, akan berlangsung Seminar Pendidikan Nasional dengan tema: Sastra Bangun karakter Bangsa bersama Helvy Tiana Rosa dan Drs. Edi Sutarto, MPd. Akan di diluncurkan pula buku inspirasional: Guru Cinta & Pemimpin Cinta.

Keterangan lebih lanjut bisa lihat di gambar ya!

Sampai jumpa di Banda Aceh!

1 Comment

Filed under Acara, Agenda, Kabar, Lainlain

Ada Uang 50 Ribu-ku di Film Ketika Mas Gagah Pergi

11029645_10152564368242693_1050679116115860978_o

“Bunda, Bunda Helvy!”

Saya menoleh.

Seorang remaja malu-malu setengah berlari, mendekati saya di antara kerumunan orang, siang itu di salah satu tempat di pelosok Jawa Barat. Saya baru saja selesai mengisi ceramah tentang pemuda dan kegiatan menulis di sana. Panitia tengah berusaha “mengamankan” saya untuk istirahat makan dan sholat.

“Boleh saya titip ini?” tanyanya masih malu-malu, sambil mengejar langkah saya.

klik selanjutnya

14 Comments

Filed under Jurnal, Karya, Lainlain, Sketsa

Bolehkah Muslimah Memakai Parfum?

10568825_838137539543033_8776469490959957737_nBanyak anggapan haram hukumnya bagi wanita dalam Islam untuk memakai parfum. Sebagian dari mereka yang percaya hal tersebut mengaitkannya dengan hadits:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ

Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An-Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad. Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ , no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Tapi benarkah diharamkan bagi para muslimah untuk memakai parfum ?

Tentu saja tidak.  Buktinya Rasulullah Muhammad SAW menyampaikan kepada kita:
klik selanjutnya

1 Comment

Filed under Cerita Wangi, Jurnal, Lainlain, Sahabat Wangi, Sketsa