
Anakku, pada setiap kedipan mata, pada setiap denyut nadinya, orangtua menginginkan selalu yang terbaik bagi keturunan mereka. Itulah sebabnya orangtua mendidik kita dengan segenap asa, cinta dan perjuangan. Kalaulah untuk hal terbaik bagi sang anak, orangtua harus terluka dan berdarah, bahkan memberi nyawa, mereka akan mengulanginya bila diberi kesempatan.
Namun anakku, hidayah mutlak milik Allah yang diberikan pada yang Dia kehendaki. Berjanjilah pada ayah bunda untuk terus berjuang menggapainya, terus berusaha bersama hidayah. Genggam lalu istiqomahlah. Kau tahu anakku, bahkan orang sebijak dan sehebat Nabi Nuh atau Nabi Luth AS tak mampu memberi hidayah pada anak-anaknya. Apalagi kami….
Alhamdulillah, ayah bunda bersyukur punya anak sepertimu. Sejak kecil kau tak pernah sedikit pun mengeluh saat dibangunkan untuk bergegas sholat subuh di masjid bersama ayah. Kau juga selalu peduli dengan siapa pun lebih dari kepedulianmu terhadap diri sendiri. Bagi kami, Faiz adalah anak yang membanggakan. Semoga ke depan kebanggaan dan kebahagiaan kami sebagai orangtua kian sempurna dengan usahamu yang terus menerus dalam memperbaiki diri, dengan nyala keshalihanmu.
Selamat milad ke 21, ananda Faiz tercinta. Hidup adalah sejauhmana kau menebar cita dan cinta dalam diri dan sekitar. Dan kesuksesan sejati itu, anakku, adalah ketika kau bisa membahagiakan orang lain, membuat mereka berbinar dan tersenyum setiap mengenang dirimu. Jangan pernah jauh dari orang-orang shalih, ya. Semoga berkah usia dan bermanfaat hidupmu bagi semesta. Luv.
Pertamakali saya mengenali aroma suami adalah saat kami menikah. Itu merupakan hari dimana ia menggunakan parfum Farenheit dari Christian Dior.
Sewaktu kecil saya sering bermimpi menjadi penulis dan guru, juga mimpi bisa keliling dunia. Alhamdulillah melalui jalan berliku, Allah wujudkan jua. Tapi saya tidak pernah bermimpi memiliki sebuah keluarga besar baru yang begitu spesial, dan Allah memberi saya kejutan itu! Sebuah keluarga baru bernama Helviers. Ini adalah sekumpulan pembaca setia saya, lintas usia, lintas pendidikan, budaya dan wilayah.
“Vy kok parfum yang saya pakai nggak tahan lama, ya?” tanya kawan saya via telpon. Ia baru saja bergabung dengan bisnis Sahabat Wangi saya bersama FM Group.
Pertama bertemu Masaji Wijayanto, saya tidak yakin ia bisa memerankan tokoh Yudhistira Arifin (Yudi) dalam film Ketika Mas Gagah Pergi, sebagaimana yang saya bayangkan. Bintang iklan yang pernah menjadi Juara Pertama Cover Boy sebuah majalah ini masih sangat belia, kelahiran Lampung, 1997. Tapi Aji rendah hati dan mau belajar. Selama 3 bulan karantina sebagai aktor baru, ia berusaha keras untuk selalu profesional. Bukan hanya belajar akting, public speaking hingga taekwondo, tapi juga mengaji, lebih mendalami Islam. Sebagai pendatang baru Aji punya karakter. Ia santai, cuek, apa adanya dan tidak pernah jaim. Ia lucu, ramah dan bersahabat, juga santun. Para penggemar mulai menjuluki penggemar masakan Indonesia ini sebagai “the smiling face” atau yang lebih dahsyat: “Mas Fisabilillah”, dan saya mengaminkannya.
Mengapa Anda perlu nonton dan dukung
Bismillahirrahmanirrahim. Menitik airmata saya karena haru ketika KMGP sudah keluar jadwal tayang di XXI. Bagi saya ini bukan sekadar tontonan. KMGP adalah dakwah nyata di dunia yg bergetah.