Aquino Umar bukan nama yang asing di dunia iklan Indonesia. Sejak usianya belasan tahun, puluhan iklan telah ia bintangi, ragam acara di televisi telah ia jalani. Meski demikian perempuan cantik dan imut yang dipanggil Noy ini merupakan wajah baru di dunia perfileman. Duka Sedalam Cinta (DSC) merupakan film kedua yang memasangnya sebagai pemeran utama, setelah Ketika Mas Gagah Pergi (2016).
Category Archives: Karya
Artis Ini Putuskan Berhijab Setelah Membintangi Film Duka Sedalam Cinta
Filed under Acara, Agenda, Foto, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Sketsa
Tagged as abdur, ali syakieb, Aquino Umar, asma nadia, DSC, DSC The Movie, Duka Sedalam Cinta, epy kusnandar, film 2017, Film Indonesia, film nasional, firmansyah, halmahera selatan, hamas syahid, helvy tiana rosa, Izzah Ajrina, Ketika Mas Gagah Pergi, kmgp 2, kmgp the movie, Masaji Wijayanto, noy, Ternate, Wulan Guritno
Hidayah Datang Melalui Anak, Wulan Guritno Putuskan Berjilbab
Wulan Guritno memutuskan untuk berjilbab!
Beberapa orang yang melihatnya hari itu spontan berseru Wulan makin cantik dan segar.
“Masak sih?” senyum Wulan.
Tapi benarkah Wulan sudah berketetapan untuk mengenakan jilbab?
Filed under Acara, Agenda, Drama, Foto, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Puisi, Sketsa
Tagged as Aquino Umar, asma nadia, DSC, DSC The Movie, Duka Sedalam Cinta, film 2017, Film Indonesia, film nasional, hamas syahid, helvy tiana rosa, Ketika Mas Gagah Pergi, ketika mas gagah pergi 2, kmgp 2, oktober 2017, Wulan Guritno
Angkat Keindahan Halmahera Selatan, Film Duka Sedalam Cinta Mulai Tayang 19 Oktober!
Jika tak ada perubahan, film drama remaja dan keluarga: Duka Sedalam Cinta (DSC) dari KMGP Pictures akan tayang mulai 19 Oktober 2017. Film ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP), namun menariknya bisa ditonton sebagai film yang mandiri.
“Meski belum melihat film KMGP, penonton tetap bisa menikmati cerita DSC secara utuh,” papar Firman Syah, sutradara film DSC yang sebelumnya juga menyutradarai KMGP.
Filed under Acara, Agenda, Foto, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Novel, Puisi, Sketsa
Tagged as Aquino Umar, DSC, DSC The Movie, Duka Sedalam Cinta, film 2017, Film Indonesia, film nasional, hamas syahid, helvy tiana rosa, Indonesia, Izzah Ajrina, ketika mas gagah pergi 2, kmgp2, Masaji Wijayanto, salim a fillah, Wulan Guritno
Juara Hafiz Cilik Indonesia ini Bermain di Film 212 The Power of Love
Hilyah Qonita bukan nama yang asing bagi publik. Gadis kecil ini telah mencuri perhatian masyarakat saat ia memenangkan Juara I Hafiz Cilik Indonesia 2013 yang digelar RCTI. Waktu itu ia baru berusia 5 tahun.
Filed under Acara, Agenda, Foto, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Sketsa
Tagged as 212 the movie, 212 The Power of Love, aksi bela islam, aksi damai, ciamis, Fauzi Baadilla, film 2017, Film 212, Film Indonesia, film nasional, hafiz cilik indonesia, hamas syahid, Hilyah Qonita, Indonesia, Jastis Arimba, Meyda Sefira
Tentang Cinta, Keimanan, Persatuan, dan Perdamaian; Para Artis Spontan Dukung Film 212 The Power of Love!
Film 212 The Power of Love tengah diproduksi oleh Warna Pictures. Film yang mengangkat kisah humanis berlatar peristiwa Aksi Damai 212 ini disutradarai oleh Jastis Arimba. Para aktor dan aktris yang terlibat antara lain: Fauzi Baadilla, Humaedi Abbas, Hamas Syahid, Meyda Sefira, Adhin Abdul Hakim, Asma Nadia, Ustadz Erick Yusuf, Roni Dozer, Echy Yiexcel dan lain-lain.
Filed under Acara, Agenda, Foto, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Novel, Sketsa
Tagged as 2017, 212 the movie, 212 The Power of Love, Adhin Abdul Hakim, aksi bela islam, Aksi Bela Islam 212, aksi damai 212, arie untung, asma nadia, dimas seto, echie yiexcel, Fauzi Baadilla, film, film 2017, Film 212, hamas syahid, helvy tiana rosa, imam teguh saptono, Indonesia, Islam, Jastis Arimba, Meyda Sefira, movie, Oki Setiana Dewi, peggy melati sukma, roni dozer, tommy kurniawan, Warna Pictures
Syuting di Bulan Agustus, Film 212 The Power of Love, Bikin Para Pendukungnya Makin Cinta NKRI!
Film 212 The Power of Love besutan Warna Pictures sudah memulai syuting perdana pada awal Agustus lalu. Tak tanggung-tanggung pengambilan gambar pertama langsung di wilayah Ciamis. Daerah ini mengingatkan kita akan kisah heroik Kyai Nonop dan para santrinya serta masyarakat Ciamis yang berjalan kaki dari Ciamis menuju Bandung dan Jakarta untuk mengikuti aksi damai 212.
Filed under Acara, Agenda, Foto, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Sketsa
Tagged as agustus, asma nadia, Erick Yusuf, Fauzi Baadilla, film 2017, film 212 the power of love, Film Indonesia, hamas syahid, helvy tiana rosa, Indonesia, Meyda Sefira, NKRI, Oki Setiana Dewi, the power of love
“Kamu Puisi” dari Buku Duka Sedalam Cinta Jadi Favorit!
“Kamu Puisi” merupakan puisi pendek karya Helvy Tiana Rosa yang dimuat dalam buku kumpulan puisi Duka Sedalam Cinta, dan diterbitkan oleh ANPH, 2017. Buku ini menghimpun puisi-puisi Helvy yang ditulisnya beberapa tahun terakhir, dan diterbitkan dalam rangka menyongsong film dengan judul yang sama.
KAMU PUISI
~@helvytianarosa
Kamu sedih, airmatamu menetes jadi puisi
Kamu marah amukmu jadi puisi
Kamu kangen, rindumu mencumbu puisi
Kamu takut, ngerimu gigil dalam puisi
Kamu cinta, hasratmu tumpah di laut puisi
Kamu cari hakikat diri,
bersujud raga dan hati,
bersimpuh rambut hingga kaki,
pada Sang Maha Puisi.
Filed under Acara, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Puisi
Tagged as baca puisi, DSC, DSC The Movie, Duka Sedalam Cinta, helvy tiana rosa, juara baca puisi, kamu puisi, love, movie, pembacaan puisi, poem reader, puisi helvy, sastra, video baca puisi, video puisi, viral
Film 212 The Power of Love; Perjalanan Sang Jurnalis Mencari Cinta Hakiki
Aksi 2 Desember 2016, yang dikenal dengan nama Aksi 212, adalah peristiwa luar biasa yang telah menjadi bagian dari tonggak sejarah umat Islam di Indonesia. Pada hari itu jutaan umat memenuhi kawasan Monumen Nasional dan sekitarnya, menyatakan sikap dan kecintaan mereka kepada Allah dan Al Quran.
Peristiwa menggetarkan ini diangkat oleh rumah produksi Warna Pictures lewat film berjudul : “212, The Power of Love” yang diproduseri dan disutradarai Jastis Arimba, yang selama ini lebih dikenal luas dalam karya film dokumenter. Selain Jastis Arimba, sebagai Produser terdapat nama Oki Setiana Dewi, Imam Saptono, dan Co Produser Ustadz Erick Yusuf. Skenario ditulis oleh Ali Eounia, Jastis Arimba dan disupervisi oleh sastrawan terkemuka Helvy Tiana Rosa. Ceritanya sendiri mengadaptasi kisah nyata perjalanan seseorang yang awalnya skeptis terhadap Islam namun harus terjebak dalam sebuah perjalanan menuju aksi 212 di Monas.
Filed under Acara, Agenda, Foto, Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Novel
Tagged as 212, 212 The Power of Love, ABI 212, Adhin Abdul Hakim, asma nadia, benny arnas, Cholidi Asadil Alam, Deddy Mizwar, Erick Yusuf, Fauzi Baadilla, Film 212, Film Indonesia, hamas syahid, helvy tiana rosa, Indonesia, Jastis Arimba, love, Meyda Sefira, movie, muslim, New movie, newbook, novel, Oki Setiana Dewi, Ronny Dozer, Warna Pictures
Fakta Mengejutkan di Balik Kesuksesan Asma Nadia & Helvy Tiana Rosa
Oleh: Abdurahman Faiz
Meski pernah hidup pas-pasan bersama keluarganya di tepi rel kereta api, perempuan ini tak pernah menyerah. Anak-anaknya harus sekolah! Mereka harus cinta membaca dan menulis agar tidak mudah dibodohi, agar mereka bermanfaat dan bisa menolong orang lain.
Namanya Maria. Setiap malam, ia mendongeng untuk anak-anaknya. Ia tak pernah lelah bercerita tentang banyak hal yang memotivasi mereka untuk terus membaca. Setiap hari pula, sebelum tidur, anak-anaknya menyaksikan Maria selalu menulis catatan harian. Kebiasaan ini menular pada mereka, dan menulis menjadi kegiatan bersama yang menyenangkan setiap hari.
Filed under Jurnal, Kabar, Karya, Lainlain, Sketsa
Tagged as Andurahman Faiz, asma nadia, authors, books, childhood, children, culture, family, helvy tiana rosa, Indonesia, Inspirational, inspiring, inspiring story, love, Maria Eri Susianti, mother, Panadol, Panadol ID, parents, Pejuang Tangguh, reading, story, teaching, writers, writing
Dear Tommy Page
Merasa dekat dengan wajah dan suara seseorang
yang tak pernah kukenal,
akhirnya itu menjadi keanehan yang dimaklumi, Tom
Nyanyianmu menjelma puisi puisi cintaku yang melelahkan
karena tak pernah sampai
Begitulah masa remajaku bersamamu
menempuh jalan berliku dalam cuaca perih
Dan kita semua selalu butuh tempat bersandar, bukan?
A Shoulder to Cry On,
saat kau senandungkan Februari 1988, kita delapan belas tahun
Aku sedang bertarung dengan resah,
terkurung badai yang kucipta sendiri
bersama bait bait puisi yang lepas kendali
dan melilit lilit tubuhku