Seperti film yang diputar dalam gerakan-gerakan lambat, begitulah saya melihat diri ini 26 tahun lalu.
2 April 1988, saya duduk di kelas II SMA, hampir naik kelas III.
Seperti film yang diputar dalam gerakan-gerakan lambat, begitulah saya melihat diri ini 26 tahun lalu.
2 April 1988, saya duduk di kelas II SMA, hampir naik kelas III.
Saya cantik nggak sih?
Dulu saya pasti akan bilang: saya tidak cantik, saya mungkin bukan perempuan yang akan dilirik pria manapun.

Bingung menulis Deskripsi Dosen yang disyaratkan untuk mendapatkan Sertifikasi Dosen? Di bawah ini adalah contoh deskripsi diri dosen yang saya buat. Memang gaya menulisnya agak berbeda dengan dosen-dosen lainnya, meski maksudnya sama. Yang jelas, tulisan ini membuat saya lulus dalam uji sertifikasi dosen, tahun 2012 lalu :).
Silakan dibaca, semoga bermanfaat.
“The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires (William Arthur Ward).
Saya selalu berkata pada banyak orang bahwa pekerjaan saya adalah sebagai penulis, sedangkan hobi saya menjadi dosen. Kebanyakan yang mendengar, entah mengapa tertawa, kadang hingga terbahak.Ya, bukan rahasia bahwa selama ini saya lebih banyak mendapat uang dari kegiatan saya sebagai penulis tinimbang menjadi dosen. Meski demikian bagi saya pekerjaan itu indah ketika menjadi hobi dan hobi itu mengasyikkan ketika menjadi pekerjaan.
Tetapi anakmu niscaya akan membaca sejarah dengan mata ibunya, maka ia pasti akan menangis dan melemparkan batu-batu, apa pun resikonya…. (Kumpulan Cerpen Intifadhah, Jehad Rajbi, 1995: 102).
Jehad Rajbi adalah perempuan penulis yang lahir dan dibesarkan ditengah konflik peperangan berkepanjangan antara negerinya, Palestina, dengan Israel. Karya perdananya dibukukan pada tahun 1993 oleh Penerbit Filistin Muslimah. Namun di luar selusin cerpen dalam buku tersebut, Jehad yang berusia 20 tahun saat bukunya terbit, banyak menulis di beberapa media yang ada di Palestina. Kini selain Sahar Khalifah dan Liyanah Badr, Rajbi menjadi salah satu perempuan penulis yang diperhitungkan di Palestina (Yamani, ed. 2000).
Awalnya Indri Sukardi datang ke rumah, mewawancarai saya untuk rubrik Ruang Tokoh di TV Newschannel Berita1. Di rumah, selain melihat rak rak buku yang berderet, ia juga melihat etalase koleksi parfum saya. Indri mencoba beberapa dan suka. Apalagi ia tahu betul soal parfum. Ia langsung menyatakan ingin bergabung di bisnis ini. Jadilah anchor dan presenter ini bergabung di FM Group, di jaringan saya: Sahabat Wangi.
Filed under Cerita Wangi, Jurnal, Karya, Lainlain, Sahabat Wangi
Sejak tahun 2005 saya diminta oleh Tupperware Indonesia untuk menjadi Juri Lomba Mengarang Children Helping Children (CHC). Lomba ini diadakan setiap tahun dan terbuka bagi siswa siswi di seluruh Indonesia, mulai tingkat SD, SMP hingga SMA. Hadiah yang diberikan pada para pemenang cukup menggiurkan, yaitu uang jutaan serta laptop.
Saya paling jarang bercerita tentang Papa. Tapi banyak orang mengatakan dari semua anaknya, sayalah yang paling mirip dengan papa. Apanya? Kata mereka dari segi wajah, gaya dan bakat. Ah apa iya?
Enam tahun lalu, tepatnya 3 Juli 2008 saya dan Edi Sutarto bersama mengampu mata kuliah Apresiasi Drama di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Kuliah ini mensyaratkan pementasan profesional teater sebagai ujian akhirnya, yang kami berinama: Festival Teater Sastra Indonesia (FIESTA). Setiap tahun Fiesta diikuti tak kurang dari 10-14 kelompok teater.
klik selanjutnya
Sepucuk surat kumuh terselip di antara tumpukan surat yang saya terima di meja kerja saya beberapa waktu lalu.
Siapa ya?